[caption id="attachment_360160" align="aligncenter" width="150" caption="dok pri"][/caption]
Assalamualaikum Wr.Wb
Malam ini,Jum'at tanggal 10 April 2015 jam 20.50 WIB saya coba menulis untuk ketiga  kalinya di media Kompasiana.Malam ini merupakan hari yang ke-10 saya mengenal Kompasiana sekaligus merupakan hari ke-10 juga saya mengikuti pelatihan online dibawah bimbingan bapak Tugi Hartono di Kelas " IWIE ACADEMY 5",pembelajaranku memasuki materi Unit 2 Sesi 4.Namun dua hari ini saya hanya diberi tugas mengisi absen saja,mungkin Pak Tugi Hartono memberi sesaat rehat setelah sepekan memberi pelajaran dengan ketat dan berat.Disela-sela waktu menunggu tugas dari pembimbing saya coba bolak-balik membaca berita di Kompasiana,aku menatap sebuah benner tentang berita seminar,saya coba masuk linknya untuk mengetahui berita seutuhnya,ini link yang menggoda perhatian saya :
Setelah saya masuk link dan membaca beritanya terus terang materinya saya awam sekali karena tidak sesuai dengan bidang pekerjaan saya,namun saya coba terus menyimak dan ada hal yang menggelitik hati saya untuk ikut daftar seminar tersebut antara lain saya terdorong untuk mengetahui bagaimana sebenarnya tentang perjuangan dan nasib Sumber Daya Alam Migas Di Indonesia khususnya "Blok Mahakam yang kontrak bagi hasilnyanya akan berkahir pada tahun 2017,saya ingin menyaksikan bagaimana birokrasi,praktis,dan pemerhati berjuang untuk menjadikan Blok Mahakam sebagai Aset Negara Khususnya Pertamina sebgai persero bidang Migas,Kesiapan dan Kemampuan Pemerintah Indonesia mengelola Blok Mahakam tentu selain banyak keuntungan dari segi hitung-hitungan hasil yang terpenting adalah mengembalikan kemandirian dalam pengelolaan migas yang pada akhirnya akan mengembalikan jati diri Bangsa Indonesia,kita tidak anti negara asing tapi bagaimana kita mampu sesjajar dengan negara asing.Kiranya perjuangan Pemerintah Indonesia melalui Menteri ESDM menggandeng Pertamina merupakan sinergi perjuangan untuk mewujudkan UUD 1945 pasal 33 yang akan berimplikasi keadila kepada Rakyat Indonesia meskipun saya tinggal jauh dari Mahakam Kabupaten Kutai Kertanegara Kalimantan Timur.
Selain saya ingin jadi saksi tentang bagaimana hebat para stake holder berbicara dalam hal ini adalah Gubernur Kalimantan Timur,Pakar dari Kemnetrian ESDM,Dirut Pertamina, hal lain yang memotivasi saya untuk ikut hadir dalam Kompasiana Seminar Nasional Tersebut adalah hadir pula ketua DPD RI dan menarik juga ingin bertemu dengan Helmi Yahya sebagai pembawa acara :
Atas motivasi diatas maka saya coba mendaftar,meski saya tidak yakin dapat itu karena peserta dibatasi cuma 100 orang dengan syarat sebagai kompasaigner,saya menunggu konfirmasi pendaftaran dengan bertanya-tanya umpama masuk dalam daftar berapa biaya yang harus dikeluarkan?.Dua hari saya menunggu kemudian ada balsan melalui email yang menyatakan saya berhak menjadi peserta dan bebas biaya ( free coast ).
Setelah mendapat balasan tersebut coba saya berdiskusi dengan keluarga yg alhamdulilah mengizikan saya,kemudian dengan teman sekerja alhamdulilah mendorong juga,tinggal satu lagi yakni izin dari atasan dan insyaallah besok akan menghadap dan memohon izin.Jika ini memang akan baik dan bermanfaat buat saya semoga Allah SWT melancarkan dan menyelematkan saya untuk terlaksananya niat tersebut.
Demikian kiranya saya sampaikan pada aktifitas ke 3 dalam menulis di Kompasiana ini dengan maksud sebagai rasa sukur dan terimaksih kepada Panitia Pemilihan Peserta atas kesempatannya,juga sebagai silaturahmi kepada anda yang mungkin sama niat akan mengikuti juga,semoga niat kita diridhoi oleh Allah SWT.Amin.
Wassalamualaikum Wr.Wb
foto: Dokumen Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Money Selengkapnya