Mohon tunggu...
Babang Choco
Babang Choco Mohon Tunggu... Administrasi - Pengangguran

Keep improve, keep learning and we must growing up together...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pakai Hitam Siapa Takut, Topi Hitam Banyak Pengikut

26 Januari 2019   16:05 Diperbarui: 25 April 2019   09:20 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar (peruncinematic.eu)

Sebelum terpapar rangkaian sebab dan akibat, ada baiknya terlebih dahulu mengulas tentang bagaimana memulai menulis. Menemukan ide dan topik bahasan kemudian menentukan judul atau menulis saja kemudian mencari judul, ini pertanyaan ya gaes bukan pernyataan. 

Tetapi jangan dibuat pusing dengan mana yang lebih dulu mana yang terakhir kemudian tidak jadi menulis, menulis saja sesuai ide dan topik bahasan kemudian selipkan kekuatan nilai tulisan pada bagian yang kita inginkan. 

Ekstremnya jika kontroversial maka sebut saja buah dari sebuah tulisan yang kadang kala memang mendapat respons positif dan negatif dari penikmat tulisan. 

Seorang penulis memang membutuhkan respons dari pembaca, baik atau tidak baik responsnya anggap saja sedang diafirmasi oleh pembaca, untuk terus menemukan ide menulis agar respons pembaca dapat mensugesti alam bawah sadar kemudian mempertajam insting dan kepekaan diri untuk menemukan banyak ide, topik, gagasan dan pandangan umum atas kayanya warna problematika dan romantika kehidupan. 

Menulis cerita fiksi dengan menulis fakta memang berbeda karena semua berdasarkan data, tujuan dan pendekatan yang berbeda. Tetapi upayakan jangan menulis dengan memanfaatkan issue tanpa data dan tanpa sumber beritanya, karena setiap topik tulisan dapat menggiring opini pembaca pada sebuah persepsi. 

Sedangkan persepsi dapat menimbulkan kontroversi bahkan lebih jauh dapat memprovokasi pembaca. Tujuan menulis kadang kala mengikuti karakter penulis dan topik tulisan dengan sasaran pembaca yang diharapkan. 

Tidak jarang penulis terjebak kedalam issue sensitif yang sedang ramai menjadi topik bahasan. Baik masalah sosial, ekonomi, politik, budaya, pendidikan dan pembangunan.

Kemudian mendapat respons negatif secara berlebihan sehingga mengeliminasi nilai dan tujuan dari topik tulisan. Barangkali memang sedikit banyak dipengaruhi oleh latar belakang penulis, karena penulis memang membutuhkan pembaca maka latar belakang menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam satu kesatuan dengan karakter tulisan. 

Jadi karakter adalah nilai yang diharapkan oleh penulis dan pembaca, maka memiliki karakter yang unik merupakan kekuatan yang harus ditampilkan pada setiap topik tulisan. 

Ketika membahas tentang masalah pembangunan misalnya maka setiap kalimat yang disampaikan harus disertai data dan fakta. Ketika membahas tetang masalah sosial maka ada kewajiban yang harus dilakukan penulis yaitu mengkonfirmasi dan memvalidasi pada nara sumber dan sumber beritanya, dengan harapan agar tidak menjadi tulisan yang kontroversi, tidak mencederai hak dan kewajiban yang melekat pada setiap orang. 

Bahasa sederhananya setiap topik tulisan akan menjadi sebuah berita yang dapat dipertanggungjawabkan, proporsional dan "seimbang". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun