Hindari Gagal Panen, Mahasiswa KKN Tim 2 Undip Sosialisasikan Layanan Prakiraan Musim Penghujan

Sebagian besar sumber mata pencaharian masyarakat Desa Jagan adalah pertanian. Pertanian dan persawahan di Desa Jagan masih bergantung pada musim penghujan sebagai pengairannya. Oleh karena itu, kerugian seperti tanaman rusak maupun gagal panen perlu diupayakan agar terhindar dari kerugian. Salah satu bentuk upaya mitigasi yaitu para petani yang selalu update mengenai perubahan musim yang sedang maupun yang akan terjadi, yang mana perubahan musim ini berkaitan erat dengan ENSO. 

El Nino-Southern Oscillation (ENSO) merupakan fenomena gabungan interaksi lautan atmosfer yang mempunyai skala antar tahunan, fenomena ini dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan atau perubahan musim di Indonesia bahkan seluruh belahan bumi. ENSO dibagi menjadi dua fase. Pertama El Nino (fase hangat) dapat menyebabkan kekeringan panjang. Kedua, La Nina (fase dingin) justru berkaitan dengan meningkatnya intensitas dan frekuensi curah hujan.

Beberapa hal penting yang perlu diwaspadai pada sektor pertanian terkait perubahan musim akibat ENSO ini diantaranya: kekeringan, gangguan musim tanam, hama dan penyakit, penurunan kualitas tanaman, ketidakstabilan pasar hingga gagal panen. Untuk menghindari hal tersebut petani perlu memiliki informasi iklim sebagai strategi mitigasi. 

Si-Perditan (Sistem Informasi Peringatan Dini dan Penanganan Dampak Perubahan Iklim pada Sektor Pertanian) berisikan tentang prakiraan curah hujan 6 (enam) bulan ke depan yang bersumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan data prediksi peluang curah hujan yang bersumber dari Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. Harapannya setelah megetahui informasi mengenai perubahan musim ini para petani dapat mengatur pola tanam sesuai dengan ketersediaan air, memilih komoditas dan varietas sesuai prediksi musim serta menekan kemungkinan gagal panen.

Dokumentasi setelah Sosialisasi Bersama Bapak-Bapak Kelompok Tani di Desa Jagan (Dokpri)