Mohon tunggu...
Obetnego Kapita
Obetnego Kapita Mohon Tunggu... Petani - Petani

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Badai di Tengah Perjalanan Part 2

2 Oktober 2022   15:46 Diperbarui: 2 Oktober 2022   15:50 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mulai tergiur dan melangka maju. Dengan percaya diri aku berkata: Mungkin aku hanyalah seorang pecundang. Namun, itu bukan alasan untuk berhenti melangka.

Aku terlahir dari rahim ibuku untuk hidup. Dan kini, hidup itu telah menjadi milikku. Melangka maju adalah tugasku dan menyerah bukan tanggung jawabku.

Aku kembali melangka maju. Dari langka demi selangka aku membayangkan bayang-bayang keindahan hidup.

Langkahku perlahan semakin cepat dan dikuatkan oleh keindahan hidup. Di tengah badai aku tersenyum lebar.

Aku tersenyum, bukan karena aku baik-baik saja. Bailengit 02 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun