Pak Jamin adalah seorang pria berusia lima puluhan yang pernah bekerja sebagai pengawas konveksi dan proyek. Di masa mudanya, ia mengisi tubuhnya dengan berbagai ilmu kebal, yang membuatnya berani dan sulit dilukai oleh senjata mematikan.Â
Selain itu, ia juga memiliki ilmu pelet yang digunakannya untuk membujuk perempuan.
Masa Lalu dan Ilmu Perdukunan
Ilmu-ilmu tersebut ia peroleh dari seorang dukun di Jawa Tengah. Ia tidak sendirian, beberapa temannya juga memiliki ilmu serupa, termasuk ilmu "lembu sekilan"---ilmu kekebalan tubuh yang membuat seseorang seolah kebal terhadap serangan fisik.Â
Ilmu-ilmu ini mereka gunakan untuk unjuk kesaktian, menunjukkan kehebatan, dan mencari jati diri, termasuk untuk memikat perempuan.
Namun, ilmu tetaplah ilmu. Saat pandemi Covid-19 melanda, Pak Jamin tidak berdaya menghadapi ganasnya virus tersebut. Ia terkapar di rumah sakit, berjuang antara hidup dan mati.Â
Lebih dari 13 tabung oksigen digunakan untuk menyokong pernapasannya. Dikarantina bersama pasien lain, ia mengalami sesak napas yang parah.Â
Satu per satu pasien di sekitarnya meninggal dunia, membuatnya semakin merasa dekat dengan kematian.
Awal Pertobatan
Di tengah penderitaannya, istrinya dengan setia mendampingi, mendoakannya, dan memberinya semangat.Â
Perlahan-lahan, hatinya yang selama ini tertutup oleh ilmu perdukunan mulai diterangi sinar surgawi. Ia mulai bersedia datang beribadah dan mendekat kepada Sang Terang.