Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Jerat Iblis

4 Februari 2025   05:50 Diperbarui: 6 Februari 2025   17:44 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILustrasi perdukunan (sumsel.tribunnews.co)

Pak Jamin adalah seorang pria berusia lima puluhan yang pernah bekerja sebagai pengawas konveksi dan proyek. Di masa mudanya, ia mengisi tubuhnya dengan berbagai ilmu kebal, yang membuatnya berani dan sulit dilukai oleh senjata mematikan. 

Selain itu, ia juga memiliki ilmu pelet yang digunakannya untuk membujuk perempuan.

Masa Lalu dan Ilmu Perdukunan

Ilmu-ilmu tersebut ia peroleh dari seorang dukun di Jawa Tengah. Ia tidak sendirian, beberapa temannya juga memiliki ilmu serupa, termasuk ilmu "lembu sekilan"---ilmu kekebalan tubuh yang membuat seseorang seolah kebal terhadap serangan fisik. 

Ilmu-ilmu ini mereka gunakan untuk unjuk kesaktian, menunjukkan kehebatan, dan mencari jati diri, termasuk untuk memikat perempuan.

Namun, ilmu tetaplah ilmu. Saat pandemi Covid-19 melanda, Pak Jamin tidak berdaya menghadapi ganasnya virus tersebut. Ia terkapar di rumah sakit, berjuang antara hidup dan mati. 

Lebih dari 13 tabung oksigen digunakan untuk menyokong pernapasannya. Dikarantina bersama pasien lain, ia mengalami sesak napas yang parah. 

Satu per satu pasien di sekitarnya meninggal dunia, membuatnya semakin merasa dekat dengan kematian.

Awal Pertobatan

Di tengah penderitaannya, istrinya dengan setia mendampingi, mendoakannya, dan memberinya semangat. 

Perlahan-lahan, hatinya yang selama ini tertutup oleh ilmu perdukunan mulai diterangi sinar surgawi. Ia mulai bersedia datang beribadah dan mendekat kepada Sang Terang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun