Selama pelayanan-Nya di dunia, menunjukkan penghormatan terhadap Hukum Taurat Yahudi.Â
Salah satu contohnya tercatat dalam Lukas 17:13-14, di mana sepuluh orang kusta disembuhkan setelah menaati perintah-Nya untuk pergi dan menunjukkan diri kepada imam-imam.Â
Perikop ini menggambarkan bagaimana Yesus menghormati tradisi keagamaan Yahudi sambil menunjukkan kuasa dan belas kasih-Nya.
Hukum Tahir dan Najis
Dalam tradisi Yahudi, kusta adalah penyakit yang membuat seseorang dianggap najis.Â
Hukum Taurat mengatur bahwa hanya imam yang memiliki otoritas untuk memeriksa dan menyatakan seseorang tahir setelah sembuh dari kusta (Imamat 14:1-32).Â
Hal ini bertujuan untuk menjaga kemurnian komunitas Israel, baik secara fisik maupun spiritual. Ketika Yesus memerintahkan para penderita kusta untuk pergi kepada imam, Ia menunjukkan penghormatan terhadap aturan ini.
Permohonan Sepuluh Orang Kusta
Ketika sepuluh orang kusta berseru, "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" (Lukas 17:13), mereka menunjukkan keputusasaan dan harapan kepada Yesus.
Seruan ini adalah pengakuan akan otoritas Yesus sebagai penyembuh. Dalam budaya Yahudi, kusta tidak hanya merupakan penyakit fisik tetapi juga isolasi sosial, sehingga mereka mencari pemulihan total melalui belas kasih Yesus.
Yesus tidak langsung menyembuhkan mereka, melainkan memerintahkan mereka untuk pergi dan menunjukkan diri kepada imam.Â