Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Sangkakala: Harmoni Angklung dan Kolintang dalam Pujian Natal

16 Januari 2025   18:08 Diperbarui: 16 Januari 2025   20:44 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan Group Angklung Sangkakala dari GPdI  Siloam Salatiga dalam Natal PGPI Semarang Raya (Dokumentasi Pribadi)

Angklung dan kolintang telah lama menjadi simbol kekayaan budaya Indonesia yang unik dan penuh keindahan. 

Dalam konteks perayaan gerejawi, alat musik tradisional ini semakin menambah makna dan sukacita Natal. 

Penampilan Group Sangkakala 

Salah satu grup yang berhasil memadukan keindahan musik tradisional dengan semangat rohani adalah Sangkakala, grup angklung dan kolintang dari GPdI Siloam Salatiga.

Dalam perayaan Natal tahun 2024 yang diselengggarakan di GBT KAO Ngesrep (16/01/25), Sangkakala tampil memukau dengan membawakan medley lagu-lagu Natal seperti Hark the Herald Angels Sing, Go Tell It on the Mountain, dan Hari Terbaik. 

Penampilan mereka, di bawah arahan konduktor berbakat Priskila Rina Safitri, menyuguhkan harmoni yang begitu rapi dan penuh penghayatan. 

Dari anak-anak hingga orang dewasa, semua anggota grup berkontribusi dalam menyajikan musik yang menggugah hati.

Semarak Kehangatan dalam Melodi

Penampilan Sangkakala dalam acara Natal Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) di Gereja Bethel Tabernakel Alfa Omega, Semarang sangat istimewa.

Poto bersama Group Angklung Sangkakala (Poto Panitia Natal PGPI)
Poto bersama Group Angklung Sangkakala (Poto Panitia Natal PGPI)
Dengan lebih dari 40 anggota, grup ini berhasil menciptakan suasana yang penuh semarak dan kehangatan. 

Alunan melodi angklung dan kolintang yang dipadukan secara apik menjadi daya tarik utama yang membangkitkan antusiasme jemaat dan penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun