Trotoar adalah fasilitas penting yang sering kali dianggap sepele dalam pembangunan infrastruktur jalan.Â
Fungsinya yang vital, yaitu memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi pejalan kaki, seharusnya menjadi perhatian utama dalam perencanaan jalan, terutama di kawasan pemukiman penduduk atau pedesaan.Â
Sayangnya, banyak jalan di Indonesia, termasuk yang berada di daerah pedesaan, tidak dilengkapi dengan trotoar.
Salah satu contoh nyata adalah jalan di Sumogawe, Getasan, Kabupaten Semarang. Jalan ini menghubungkan Salatiga ke Kopeng dan Magelang, Jawa Tengah.
Jalan ini menjadi jalur utama dengan aktivitas lalu lintas yang padat, tetapi tidak memiliki trotoar. Bahkan, jalan ini langsung berbatasan dengan pagar rumah warga, sehingga tidak ada ruang yang aman bagi pejalan kaki.
Ketiadaan trotoar ini menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga, khususnya anak-anak sekolah dasar yang harus berjalan kaki ke sekolah setiap hari.Â
Anak-anak ini harus berbagi ruang dengan kendaraan bermotor, yang semakin hari semakin ramai, dari pagi hingga malam.Â
Situasi ini meningkatkan risiko kecelakaan, terutama karena kendaraan sering melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tersebut.
Pentingnya trotoar tidak hanya untuk anak-anak sekolah, tetapi juga untuk warga yang menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti pergi ke warung atau tempat ibadah.Â
Trotoar memberikan rasa aman bagi pejalan kaki, mengurangi kekhawatiran akan bahaya kendaraan yang melintas terlalu dekat. Dengan trotoar, warga tidak perlu lagi berjalan di bahu jalan yang sempit dan berbahaya.
Selain itu, trotoar juga berkontribusi terhadap ketertiban lalu lintas. Dengan adanya jalur khusus untuk pejalan kaki, kendaraan bermotor dapat melaju dengan lebih teratur tanpa harus menghindari orang yang berjalan di jalan.Â