Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan Menjawab

9 Januari 2025   05:48 Diperbarui: 9 Januari 2025   06:04 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanag Tuhan yang menolobg (PIXABAY.COM/Treharris)

Dalam bayang mencari cahaya,Saat gulita menggenggam jiwa.Kuraih harapan pada kasih,
Uluran cinta yang tak pernah letih.

Dia menilik kedalaman hati,
Membaca luka yang tersembunyi.
Dia mendengar teriakan tanpa suara,
Merengkuh tangis dalam nestapa.

Ketika dunia terasa hampa,
Aku berkata, "Tuhan, tolong aku."
Dalam jeritan dan tangis pilu,
Kupohon ampun, "Tuhan, ampuni aku."

Dan Dia datang, tak pernah terlambat,
Menghapus duka yang lama pekat.
Lembut Dia berbisik penuh kasih,
"Aku di sini, anak-Ku yang terkasih."

Baca juga: Cinta-Nya Tuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun