Usia produktif, yang berada dalam rentang 15-64 tahun, sering dianggap sebagai masa kerja yang optimal untuk menghasilkan barang dan jasa.Â
Pada masa ini, banyak individu menyelesaikan pendidikan, membangun karier, memulai keluarga, dan aktif dalam pembangunan komunitas (McKenzie dkk., 2006).Â
Namun, peran penting dalam membangun komunitas tidak hanya terbatas pada usia produktif.Â
Lansia, meskipun mungkin mengalami penurunan fisik, memiliki kontribusi signifikan, terutama dalam membangun iman dan komunitas gereja. Â
Lansia sebagai Pilar Rohani Gereja
Kelompok lansia memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa. Mereka aktif dalam berbagai kegiatan rohani, seperti persekutuan doa gereja dan persekutuan keluarga, yang sering kali menjadi tulang punggung pertumbuhan iman jemaat.Â
Ketekunan mereka dalam menjalankan tugas rohani tetap menjadi teladan bagi generasi muda.Â
Meskipun secara fisik mereka mungkin melemah, semangat dan pengabdian mereka kepada Tuhan menjadi sumber inspirasi bagi seluruh jemaat.
Peran Komisi Diakonia Gereja Efata
Di Gereja Efata Salatiga, komisi diakonia memiliki peran penting dalam mendukung lansia. Setiap bulan, komisi ini mengadakan ibadah khusus untuk menguatkan iman para lansia.Â
Melalui pelayanan ini, mereka tidak hanya memberikan ruang untuk mendalami firman Tuhan, tetapi juga membangun kebersamaan dan semangat komunitas di antara jemaat lansia.Â