Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inklusivitas Gereja: Pentingnya Pendelegasian Tugas Dalam Pelayanan Jemaat

19 Desember 2024   01:19 Diperbarui: 23 Desember 2024   07:23 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendelegasian tugas yang buruk dalam pelayanan gereja sering kali menjadi masalah yang merusak harmoni dalam pelayanan. 

Ketika tugas tidak didelegasikan dengan baik, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu tetapi juga oleh organisasi secara keseluruhan. 

Pada tingkat gereja, pendelegasian yang buruk dapat menghambat pertumbuhan rohani dan operasional.

Pengaruh Kepentingan Pribadi dalam Pelayanan

Salah satu masalah utama dalam pendelegasian tugas di gereja adalah pengaruh kepentingan pribadi. Pemimpin sering kali memilih pelayan berdasarkan kedekatan pribadi atau kecocokan pandangan, bukan pada kualifikasi dan kemampuan individu.

Dalam beberapa kasus, pelayan yang ditunjuk lebih sering adalah mereka yang dianggap "mudah dikendalikan." Hal ini menciptakan lingkungan pelayanan yang tidak sehat, di mana keadilan dalam pemberian tugas diabaikan. 

Padahal, pelayanan di gereja seharusnya menjadi tempat di mana setiap orang dapat berkontribusi berdasarkan karunia rohani mereka.

Ketidakadilan dalam pendelegasian tugas berdampak besar pada jemaat. Mereka yang tidak mendapatkan tugas sering merasa diabaikan, sementara mereka yang diberi terlalu banyak tanggung jawab merasa terbebani. 

Ketidakseimbangan ini menghambat kerja tim dan dapat menimbulkan perpecahan di dalam gereja. 

Orang yang tidak memiliki kompetensi yang memadai mungkin diberi tugas berat, sementara yang memiliki keahlian justru tidak dilibatkan.

Akibatnya, tujuan pelayanan sulit tercapai, dan kualitas pelayanan menurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun