Matius 2:1-2 (TB): "Ketika Yesus dilahirkan di Betlehem, di tanah Yudea, pada zaman Raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem, dan bertanya-tanya: 'Di manakah Dia, Raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan datang untuk menyembah Dia.'"
Ayat ini menjelaskan bahwa orang Majus melihat "bintang-Nya di Timur" yang menuntun mereka untuk pergi ke Yerusalem, dan akhirnya menuju Bethlehem untuk menemukan bayi Yesus.Â
Bintang ini menjadi petunjuk yang sangat signifikan, bukan hanya secara astronomis, tetapi juga secara spiritual, karena itu adalah tanda kelahiran Mesias. Matius 2:9-10 (TB):Â
"Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu berjalan mendahului mereka, sampai akhirnya berhenti di atas tempat di mana anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka dengan sangat besar."
Dalam ayat ini, bintang yang telah mereka ikuti kembali muncul dan memimpin mereka secara langsung ke tempat Yesus berada, menandakan bahwa bintang itu bukan hanya fenomena alam, melainkan petunjuk ilahi yang sangat jelas.Â
Bintang ini memberi mereka rasa sukacita besar, karena mereka akhirnya dapat bertemu dengan Raja yang baru lahir.
Lama Perjalanan Orang Majus
Perjalanan orang majus menuju Bethlehem kemungkinan besar memakan waktu yang cukup lama, mengingat jarak yang harus ditempuh dan medan yang mereka lewati.Â
Banyak ahli sejarah dan geografi meyakini bahwa orang majus datang dari wilayah yang jauh di Timur, mungkin dari Persia (sekarang Iran), Babilonia (sekarang Irak), atau Arab Selatan. Jarak dari wilayah ini menuju Palestina bisa mencapai ratusan hingga seribu kilometer, tergantung dari lokasi asal mereka.
Menggunakan unta atau kuda sebagai alat transportasi, yang merupakan cara umum pada zaman itu, perjalanan ini akan berlangsung lebih lama daripada perjalanan zaman modern.Â
Rute yang mereka tempuh kemungkinan besar melibatkan banyak daerah yang harus mereka lewati, termasuk padang pasir dan medan berbukit. Mereka harus berhati-hati dalam memilih waktu dan tempat perhentian, karena kondisi alam yang keras di Timur Tengah.