Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Meluruskan Tradisi: Tahun Kelahiran Yesus, dan Kunjungan Orang Majus dari Timur

14 Desember 2024   13:05 Diperbarui: 14 Desember 2024   15:02 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelahiran Yesus Kristus di Betlehem merupakan peristiwa yang tidak hanya penting dalam konteks sejarah dunia, tetapi juga memiliki makna yang mendalam bagi umat Kristen. 

Yesus lahir dalam keadaan yang sederhana, di tengah kesulitan dan keterbatasan dunia ini. Bayi Yesus yang terbaring di sebuah palungan domba mengingatkan kita akan kerendahan hati Allah yang memilih untuk datang ke dunia ini dengan cara yang tidak seperti yang dibayangkan oleh banyak orang. 

Sebagai Raja, Dia memilih untuk lahir dalam kesederhanaan, mengajarkan bahwa kuasa Tuhan tidak selalu terlihat dalam kemegahan, tetapi sering kali hadir dalam kesederhanaan dan kerendahan hati.

Kelahiran Yesus bukan hanya tentang seorang bayi yang lahir ke dunia, tetapi juga tentang kasih Allah yang nyata bagi umat manusia. Dalam Injil Yohanes 3:16, kita diajarkan bahwa Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan umat manusia. 

Tahun Kelahiran Yesus

Secara historis, tahun kelahiran Yesus tidak tercatat dengan pasti. Banyak ahli sepakat bahwa kelahiran Yesus terjadi sekitar 6-4 SM, berdasarkan informasi yang terdapat dalam Injil Matius dan Lukas mengenai pemerintahan Raja Herodes dan sensus yang dilakukan oleh Quirinius. 

Meskipun tanggal pastinya tidak diketahui, yang jelas adalah bahwa kelahiran Yesus terjadi pada masa pemerintahan Herodes yang agung, sebelum kematiannya pada tahun 4 SM. Penentuan tahun kelahiran ini membantu para ahli untuk menyusun kronologi sejarah Yesus dengan lebih akurat.

Tanggal 25 Desember dipilih oleh Gereja Kristen pada abad ke-4 sebagai hari perayaan kelahiran Yesus, meskipun tidak ada bukti sejarah yang mendukung bahwa Yesus benar-benar lahir pada tanggal tersebut. Pemilihan tanggal ini dikaitkan dengan upaya Gereja untuk menggantikan perayaan festival Sol Invictus (Matahari Tak Terkalahkan) yang diadakan oleh Romawi pada tanggal yang sama. 

Dengan memilih tanggal ini, Gereja ingin menunjukkan bahwa Yesus adalah "Matahari Kebenaran" yang lebih besar dari matahari yang disembah dalam festival tersebut. Ini juga melambangkan kemenangan terang Kristus atas kegelapan dunia.

Perenungan tentang Kehadiran Tuhan di Dunia

Meskipun tanggal 25 Desember tidak dapat dipastikan sebagai hari kelahiran Yesus, Natal tetap menjadi momen penting bagi umat Kristen untuk merenungkan kedatangan Tuhan ke dunia ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun