Makanan tradisional selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta kuliner. Di Proliman Karangmojo, Gunungkidul, makanan khas daerah ini disajikan dengan cara yang unik dan otentik.Â
Bungkus daun jati yang digunakan bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan aroma khas yang menggugah selera. Sajian ini menjadi cerminan budaya lokal yang terus bertahan di tengah modernisasi. Â
Beragam jenis tempe menjadi ikon utama di kawasan ini, dengan setiap jenisnya memiliki ciri khas yang unik. Tempe kedelai adalah yang paling umum, terbuat dari kedelai yang difermentasi dengan tekstur lembut dan rasa yang ringan.Â
Tempe gembos, yang memiliki tekstur lebih ringan dan kenyal, dibuat dengan kedelai yang lebih sedikit dipadatkan, memberikan sensasi empuk saat dimakan.Â
Sedangkan tempe melanding (biji lamtoro) memiliki rasa yang lebih gurih dan beraroma kuat, dengan tekstur yang lebih padat karena proses fermentasi yang khas.
Selain itu, ada juga tempe benguk, yang terbuat dari biji benguk, (kacang babi, khowas), kaya protein. Tempe ini terkenal dengan kandungan proteinnya yang sangat tinggi, menjadikannya pilihan yang baik sebagai sumber gizi alternatif.Â
Setiap jenis tempe ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga menawarkan manfaat kesehatan yang beragam, menjadikannya bagian penting dari kuliner dan budaya lokal.
Pengolahannya yang sederhana namun penuh cita rasa membuat makanan ini digemari oleh banyak kalangan. Â
Variasi Hidangan Tradisional yang Menggoda Selera
Selain tempe, pengunjung juga dapat menikmati jadah ketan dan puli tempe yang menjadi favorit banyak orang.Â
Jadah ketan memiliki tekstur lembut dengan rasa gurih yang pas, sementara puli tempe memberikan sensasi segar yang cocok dinikmati kapan saja. Kombinasi rasa ini memperkaya pengalaman kuliner setiap orang yang mencobanya. Â