Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Keistimewaan Makanan Tradisional Karangmojo yang Disajikan dalam Bungkus Daun Jati

13 Desember 2024   22:53 Diperbarui: 14 Desember 2024   15:09 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daun jati sebagai pembungkus makanan tradisional di Karangmojo (Poto: Wawan) 

Aneka makanan tradisional khas Karangmojo disajikan di atas daun jati (Poto: Wawan)
Aneka makanan tradisional khas Karangmojo disajikan di atas daun jati (Poto: Wawan)

Pecel khas Gunungkidul juga wajib dicoba. Dengan bahan-bahan sederhana seperti daun bayam, kecambah, buah pepaya muda yang dirajang, dan sambal kacang, pecel ini menawarkan kelezatan yang luar biasa.

Setiap bahan dipilih secara alami, mencerminkan gaya hidup sehat dan alami masyarakat lokal.  

Bungkus Daun Jati: Simbol Tradisi dan Keaslian

Bungkus daun jati menjadi salah satu elemen yang membedakan makanan tradisional Karangmojo dari daerah lain. 

Selain memperkuat cita rasa, daun jati juga menambah nilai estetika makanan. Aroma alami yang dihasilkan daun ini memberikan pengalaman makan yang lebih mendalam dan autentik.  

Selain itu, penggunaan daun jati juga mencerminkan kesadaran masyarakat setempat terhadap lingkungan. Di era yang serba modern, langkah ini menjadi contoh baik dalam mengurangi penggunaan plastik sekaligus melestarikan budaya tradisional.  

Sajian Tradisional yang Menggoda

Bagi sebagian orang, makanan tradisional Karangmojo membawa kenangan manis. Salah satunya adalah Wawan, penggemar makanan tradisional dari Jaran Mati. 

Ia sering membagikan foto makanan berbungkus daun jati di grup WhatsApp masa SMEA. Unggahannya sering memancing komentar teman-teman yang merasa rindu dengan cita rasa khas kampung halaman.  

Cerita serupa datang dari Mbak Rahayu, pelanggan setia yang selalu membeli pecel setiap kali mengunjungi Karangmojo. Ia merasa bahwa makanan ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga pengalaman dan nostalgia. "Setiap memakan olahan ini membawa saya kembali ke masa kecil," ujarnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun