Demokrasi yang buruk sering kali muncul ketika prinsip-prinsip dasar seperti keadilan, transparansi, dan partisipasi rakyat tidak dijalankan dengan benar.Â
Penyebab utamanya meliputi rendahnya pendidikan politik masyarakat, masifnya praktik politik uang, serta dominasi elite atau oligarki dalam proses pengambilan keputusan.Â
Rendahnya Pemahaman tentang Demokrasi
Ketika rakyat tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang hak dan tanggung jawab mereka dalam demokrasi, keputusan politik menjadi rentan terhadap manipulasi.Â
Selain itu, praktik politik uang menggeser esensi demokrasi dari kompetisi gagasan menjadi transaksi material, di mana suara rakyat dibeli demi kepentingan sesaat.Â
Akibatnya, pemimpin yang terpilih sering kali tidak memiliki legitimasi moral untuk mewakili rakyat, dan demokrasi berubah menjadi alat pelanggengan kekuasaan.
Pesta demokrasi yang seharusnya menjadi ajang kegembiraan rakyat dalam memilih pemimpin daerah berubah menjadi panggung kekecewaan.Â
Substansi demokrasi ternoda oleh berbagai masalah, mulai dari politik uang, intervensi kekuasaan, hingga ketidakadilan proses pemilihan.
Money Politics
Pragmatisme pemilih menjadi tantangan besar dalam Pilkada. Uang menjadi penentu pilihan, menggeser visi dan misi calon kepala daerah.Â
Suara rakyat yang seharusnya berdasarkan aspirasi, kini tergerus oleh amplop yang dibagikan secara masif.