Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Fenomena Bucin dan Cinlok dalam kehidupan Anak Muda

29 November 2024   02:03 Diperbarui: 29 November 2024   02:22 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pasangan sedang jatuh cinta (pixabay.com/Fredy Martnez)

Media sosial memainkan peran besar dalam memperkuat fenomena bucin dan cinlok, tetapi juga menjadi tempat tumbuhnya kecemburuan dan luka hati. 

Postingan pasangan yang terlihat bahagia di platform ini sering memicu rasa tidak aman, baik bagi mereka yang sudah dalam hubungan maupun yang baru jatuh cinta. 

Kecemburuan yang muncul dari "like" atau komentar di media sosial bisa berubah menjadi konflik serius, meski hal itu sepele. Selain itu, media sosial juga sering kali menjadi tempat melampiaskan perasaan luka hati, dengan unggahan-unggahan yang menyiratkan kekecewaan atau rasa sakit.

Ketika Cinta Menjadi Beban Emosional

Cinta yang seharusnya membawa kebahagiaan justru bisa menjadi beban emosional jika tidak diimbangi dengan pengendalian diri dan kedewasaan. 

Rasa cemburu yang berlebihan atau luka hati yang tidak terobati dapat menghancurkan hubungan yang sehat. Dalam konteks bucin, cinta tanpa batas sering membuat seseorang kehilangan jati diri dan membiarkan pasangan mendominasi hidupnya. 

Sementara itu, dalam cinlok, rasa cinta yang tumbuh di lingkungan yang sama kerap kali membawa konflik yang tidak hanya merusak hubungan, tetapi juga dinamika sosial di sekitarnya.

Menyembuhkan Luka dan Belajar dari Cinta

Luka hati akibat bucin atau cinlok tidak bisa dianggap remeh. Dibutuhkan waktu, introspeksi, dan dukungan dari orang-orang terdekat untuk memulihkan diri. 

Dalam prosesnya, seseorang bisa belajar bahwa cinta bukanlah tentang mengorbankan segalanya, melainkan saling mendukung untuk tumbuh bersama. 

Cinta sejati bukan hanya tentang memberikan hati, tetapi juga menjaga diri agar tetap utuh meski perasaan tak selalu berakhir bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun