Guru.Â
Ketika saya masih SMP, sebuah pengalaman sederhana dalam kegiatan Persami Pramuka meninggalkan kesan mendalam. Saat itu, salah satu teman saya membacakan puisi berjudul Jika Aku JadiPuisi ini memuat harapan dan mimpi untuk menjadi seseorang yang mencerdaskan generasi penerus bangsa. Mimpi itu mencerminkan cita-cita luhur yang masih relevan hingga kini.
Guru dan Keterbatasan Fasilitas
Profesi guru memiliki daya tarik tersendiri karena dianggap sebagai panggilan jiwa. Namun, realitas di lapangan sering kali menunjukkan tantangan yang tidak sebanding dengan cita-cita mulianya.Â
Guru di berbagai daerah, terutama di pelosok, masih menghadapi keterbatasan ekonomi, fasilitas, bahkan akses pelatihan.Â
Di balik label "pahlawan tanpa tanda jasa," mereka sering kali harus berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
Tidak sedikit guru yang harus mencari sumber penghasilan tambahan, seperti membuka les privat, berjualan makanan, atau bertani. Hal ini menunjukkan bahwa profesi guru bukan hanya soal dedikasi, tetapi juga perjuangan untuk bertahan hidup.Â
Meski demikian, semangat mereka untuk mendidik tidak pernah pudar, bahkan ketika keadaan tidak mendukung.
Harapan bagi Guru Honorer
Kabar baiknya, pemerintah kini memberikan lebih banyak kesempatan bagi guru honorer untuk diangkat menjadi ASN atau P3K.Â
Program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan guru, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk mempertahankan minat generasi muda terhadap profesi guru. Dengan ini, profesi guru kembali menjadi impian yang nyata dan dapat diraih.