Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Integritas vs. Endorsement: Bagaimana Memilih Pemimpin yang Tepat? Jangan Salah Coblos!

24 November 2024   07:12 Diperbarui: 24 November 2024   19:12 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam setiap postingan media sosialnya, para endorsment tidak hanya mengajak masyarakat untuk memilih calon yang tepat, tetapi juga menekankan pentingnya kestabilan dan keberlanjutan pembangunan. 

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Jokowi sudah tidak menjabat lagi, pengaruhnya dalam politik Indonesia tetap sangat besar. 

Media sosial pun menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan pesan-pesan tersebut, menjangkau masyarakat dari berbagai kalangan, baik yang berada di perkotaan maupun daerah pedesaan.

Endorsement dan Politisasi

Meskipun banyak yang menyambut baik dukungan Jokowi, ada pula yang meragukan pengaruhnya terhadap pemilih. 

Kritik muncul karena beberapa pihak merasa bahwa endorsement semacam ini cenderung mengarah pada politisasi, yang bisa membingungkan pemilih dalam menentukan pilihan. 

Pada titik ini, masyarakat diharapkan untuk tidak terjebak hanya pada dukungan dari tokoh besar seperti Jokowi, tetapi lebih mendalami visi, misi, dan rekam jejak calon kepala daerah yang ada. 

Jokowi menyampaikan bahwa keberlanjutan pembangunan yang sudah dimulai di masa pemerintahannya harus dilanjutkan oleh pemimpin yang mampu melanjutkan program-program tersebut. 

Hal ini menjadi alasan kuat bagi sebagian pemilih untuk mendukung calon yang mendapat endorsement dari Jokowi.

Cerdas dalam Memilih Pemimpin

Untuk memilih calon terbaik, rakyat harus mempertimbangkan lebih dari sekadar dukungan dari mantan presiden. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun