Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dialog 3 Orang: Keputusan Menjadi Murid

19 November 2024   08:02 Diperbarui: 20 November 2024   17:26 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lukas 9:57-62 menggambarkan tiga dialog Yesus dengan orang-orang yang ingin menjadi pengikut-Nya. 

Melalui percakapan ini, Yesus menunjukkan bahwa mengikut Dia bukanlah keputusan yang ringan, tetapi membutuhkan komitmen total dan kesiapan untuk menghadapi tantangan hidup sebagai murid-Nya. 

Mengikut Yesus berarti meninggalkan kenyamanan duniawi dan siap menghadapi tantangan yang mungkin datang.

Tantangan Kenyamanan Duniawi 

Seorang pria menyatakan dengan penuh semangat bahwa ia akan mengikuti Yesus ke mana saja. Respons Yesus yang mengatakan bahwa "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya" menegaskan bahwa mengikut Kristus bukanlah jalan yang mudah. 

Bahkan Anak Manusia tidak memiliki tempat yang nyaman di dunia ini.
Pengorbanan dalam Mengikut Kristus  
Yesus menekankan bahwa mengikuti Dia berarti siap meninggalkan segala kenyamanan duniawi. 

Tidak ada jaminan kenyamanan atau keamanan fisik dalam perjalanan mengikut Yesus. Hal ini mengingatkan kita bahwa menjadi murid Kristus membutuhkan kesediaan untuk menghadapi pengorbanan dan ketidakpastian dalam hidup.

Komitmen penuh diperlukan tanpa adanya jaminan kemudahan.

Prioritas Panggilan Ilahi  
Pada percakapan kedua, Yesus bertemu dengan seseorang yang ingin mengikuti-Nya tetapi terlebih dahulu ingin menguburkan ayahnya. 

Permintaan ini tampak wajar dalam budaya Yahudi, karena menguburkan orang tua adalah salah satu tindakan bakti yang sangat dihormati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun