DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan yang terus mengancam masyarakat di banyak daerah, termasuk di Kota Salatiga.Â
Demam Berdarah Dengue (Berdasarkan laporan data EDBD (Endemisitas DBD) Kota Salatiga, tren kasus DBD pada musim penghujan, yaitu antara bulan Oktober hingga Maret, menunjukkan angka yang cenderung tinggi.Â
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk ini tidak hanya ditemukan di daerah perkotaan, tetapi juga dapat berkembang biak di rumah, sekolah, maupun tempat kerja.
Masalah utama dalam pencegahan DBD adalah pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bebas dari sarang nyamuk.Â
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Salatiga melalui berbagai program, termasuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), terus mengupayakan pengurangan kasus DBD melalui gerakan 3M Plus.Â
Gerakan ini mencakup tiga langkah utama, yaitu Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang, serta tindakan tambahan dengan memberikan ikan pemakan jentik di tempat penampungan air. Gerakan ini harus dilaksanakan secara serentak dan konsisten oleh masyarakat di semua level.
3M Plus
Langkah pertama dalam 3M Plus adalah menguras tempat penampungan air secara teratur. Hal ini penting untuk menghilangkan potensi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.Â
Penampungan air seperti bak mandi, ember, atau tempat lain yang bisa menampung air hujan harus dikuras setidaknya seminggu sekali.Â
Menguras tempat penampungan air ini merupakan langkah sederhana, namun efektif untuk mengurangi tempat berkembang biak nyamuk.Â
Namun, tidak hanya itu, kita juga harus menutup rapat tempat penampungan air yang tidak dapat dikuras, seperti drum air, dengan penutup yang rapat agar nyamuk tidak dapat masuk dan bertelur.