Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Asa Petani Padi dari Kampung Tani Boyolali dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan

13 November 2024   11:09 Diperbarui: 13 November 2024   15:27 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fluktuasi harga ini menjadi tantangan tersendiri bagi petani dalam merencanakan hasil panen mereka.

Peran Nilai Tukar Petani (NTP)

Nilai Tukar Petani (NTP) di Jawa Tengah menunjukkan peningkatan pada Agustus 2024, dengan angka 113,80, yang naik 0,31 persen dibandingkan bulan sebelumnya. 

Kenaikan ini disebabkan oleh adanya peningkatan pada Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang naik sebesar 0,14 persen. 

Hal ini menggambarkan adanya peningkatan daya beli petani, meskipun dalam jumlah yang relatif kecil. Namun, peningkatan ini tetap memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan petani.

Fluktuasi Harga Gabah

Harga gabah yang terkadang tinggi atau rendah dapat mempengaruhi pendapatan petani secara signifikan. Ketika harga gabah turun, petani akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya produksi. 

Sebaliknya, ketika harga gabah naik, petani mendapatkan keuntungan lebih, tetapi hal ini dapat mengundang masalah baru, seperti harga yang lebih tinggi untuk beras di pasar.

Harga Beras yang Meningkatkan Biaya Hidup Masyarakat

Harga beras juga berperan penting dalam kehidupan petani dan masyarakat umum di sekitar Kampung Tani Catur. 

Dengan harga beras premium yang mencapai Rp12.934 per kilogram dan beras medium di angka Rp12.248 per kilogram, konsumen harus mengeluarkan biaya lebih untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun