Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Melewati Lembah Kelam: Menemukan Harapan dalam Tuhan

13 November 2024   09:15 Diperbarui: 13 November 2024   09:23 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gembala dan domba-domba/ https://ourdailybread.org

Gambar tongkat dan gada yang disebutkan dalam ayat ini juga sangat penting. Tongkat, yang digunakan oleh seorang gembala untuk membimbing domba-dombanya, melambangkan petunjuk dan bimbingan Tuhan. 

Sementara gada, yang digunakan untuk melindungi domba dari ancaman, melambangkan perlindungan Tuhan yang kokoh dan kuat. 

Dengan kata lain, Tuhan tidak hanya membimbing umat-Nya melewati kesulitan hidup, tetapi juga menjaga dan melindungi mereka dari segala bahaya yang mengancam.

Tuhan Senantiasa Menyertainya

Firman ini juga mengingatkan kita untuk tidak berputus asa, karena Tuhan selalu bersama kita dalam setiap situasi, memberi kekuatan dan penghiburan.

Lembah kekelaman yang disebutkan dalam ayat ini seringkali dimaknai sebagai gambaran dari masa-masa penuh kesulitan, penderitaan, atau bahkan ketakutan. 

Dalam kehidupan, ada saat-saat di mana kita merasa berada di tengah kegelapan, tanpa arah yang jelas dan penuh dengan tantangan. Namun, meskipun berada dalam keadaan yang sangat sulit, pemazmur memilih untuk tidak takut. 

Ini menunjukkan bahwa ketakutan bisa dikalahkan dengan kepercayaan yang mendalam kepada Tuhan yang selalu ada bersama kita. 

Kita dipanggil untuk tetap bertahan dan tidak berputus asa meski keadaan terasa sulit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun