Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Filosofi Jawa: Proses Memahami Makna Pembelajaran Hidup Manusia

30 Oktober 2024   21:37 Diperbarui: 30 Oktober 2024   22:06 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Orang Jawa/ https://jnewsonline.com

Pendidikan adalah landasan penting dalam kehidupan manusia. Dalam konteks ini, ungkapan "Nanging yen sira ngguguru kaki" mengajak kita untuk memahami makna mendalam dari proses belajar. 

Belajar bukan hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan sikap yang baik. 

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu perlu berusaha untuk mendalami nilai-nilai moral dan etika yang akan membimbing mereka menuju kehidupan yang lebih baik.

Dalam pernyataan "Amiliha manungsa kang nyata," terdapat ajakan untuk mengenali dan menghargai keberadaan orang lain. 

Manusia adalah makhluk sosial yang saling berhubungan, dan memahami satu sama lain adalah kunci untuk membangun masyarakat yang harmonis. 

Di tengah tantangan zaman modern, penting bagi kita untuk menghargai perbedaan dan berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar.

"Becik martabate" mengisyaratkan bahwa kita harus menjunjung tinggi martabat manusia. Hal ini sejalan dengan prinsip penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Setiap individu memiliki potensi yang unik dan layak mendapatkan kesempatan untuk berkembang. 

Oleh karena itu, pendidikan yang inklusif dan merata sangat penting untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses terhadap pembelajaran yang berkualitas.

Salah satu aspek penting dalam pendidikan adalah "kang wruh ing kukum." Memahami hukum dan norma yang berlaku di masyarakat merupakan bagian integral dari pembelajaran. 

Hukum bukan hanya sekadar aturan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung oleh masyarakat. 

Baca juga: Kompasianival:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun