Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menakar Nasib Kurikulum Merdeka Setelah Pemecahan Kemendikbudristek

24 Oktober 2024   15:07 Diperbarui: 25 Oktober 2024   23:53 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak sekolah di pedesaan/ pixabay.com

Pemerintahan Prabowo secara resmi telah merestrukturisasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadi tiga bagian terpisah.

Ketiga kementerian tersebut adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), serta Kementerian Kebudayaan (Kemenbud).

Pemecahan Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menjadi tiga kementerian yang terpisah juga menimbulkan pertanyaan besar terkait nasib Kurikulum Merdeka, sebuah kebijakan pendidikan yang diperkenalkan oleh Nadiem Makarim sejak 2020. 

Kurikulum ini telah membawa perubahan signifikan dalam sistem pendidikan Indonesia, terutama melalui pendekatan yang lebih fleksibel dan berpusat pada siswa. 

Dengan adanya perubahan struktur kementerian, bagaimana keberlanjutan Kurikulum Merdeka menjadi sorotan utama bagi banyak pihak yang peduli pada dunia pendidikan.

Kuriklum Merdeka dan Tantangan Global

Kurikulum Merdeka sejatinya sejalan dengan upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi. 

Pemecahan kementerian ini, dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang dipimpin oleh Prof. Abdul Mu'ti, memberikan harapan bahwa kebijakan ini akan tetap dilanjutkan dan bahkan dikembangkan lebih lanjut. 

Abdul Mu'ti sendiri menyatakan komitmennya untuk melestarikan hal-hal baik yang sudah ada, termasuk kebijakan-kebijakan besar seperti Kurikulum Merdeka.

Fleksibilitas Kurikulum Merdeka 

Kurikulum Merdeka tidak hanya menyasar pendidikan dasar dan menengah, tetapi juga memiliki dampak pada pendidikan tinggi, di mana pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan keterampilan juga menjadi relevan di perguruan tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun