Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Cakap Menyeimbangkan Pekerjaan Profesional dan Pelayanan Gereja

19 Oktober 2024   18:11 Diperbarui: 19 Oktober 2024   19:18 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Seorang laki-laki Membawa bible/ https://pixabay.com

Di era modern ini, banyak orang merasa terpanggil untuk menjalani kehidupan sebagai pelayan Tuhan di gereja sambil tetap menjalani karir profesional. 

Keduanya dapat saling melengkapi, tetapi menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan dan pelayanan bisa menjadi tantangan. 

Artikel ini akan membahas bagaimana cara menyeimbangkan kedua aspek penting ini dengan bijaksana, dengan menyoroti beberapa tokoh inspiratif yang telah berhasil melakukannya.

Peran Ganda

Menjadi seorang profesional dan pelayan Tuhan bukanlah hal yang saling bertentangan. Sebaliknya, keduanya dapat memperkaya hidup Anda. 

Sebagai profesional, Anda memiliki keterampilan dan pengalaman yang dapat bermanfaat bagi gereja. 

Misalnya, Tim Keller, seorang pendeta dan penulis yang terkenal, juga adalah seorang pemimpin dan teolog yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang teologi dan sejarah. 

Dia menggunakan keterampilannya dalam berkomunikasi dan mengajar untuk menjangkau banyak orang melalui pelayanan di gereja serta tulisan-tulisannya. 

Pekerjaan mungkin memerlukan fokus dan komitmen waktu, sementara pelayanan di gereja sering kali melibatkan pengabdian dan keinginan untuk melayani orang lain. 

Mengatur Waktu Secara Efektif

Pengelolaan waktu adalah kunci untuk menyeimbangkan pekerjaan profesional dan pelayanan gereja. Buatlah jadwal yang mencakup semua komitmen Anda, baik di tempat kerja maupun di gereja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun