Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rakyat Menjerit: Ekonomi Semakin Sulit, Kebutuhan Hidup melejit

18 Oktober 2024   16:35 Diperbarui: 18 Oktober 2024   20:40 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah tantangan ekonomi saat ini, masyarakat kelas bawah mengalami dampak yang signifikan akibat inflasi yang melambung dan stagnasi pendapatan. 

Kenaikan harga kebutuhan pokok dan biaya hidup lainnya telah menggerus daya beli, memaksa banyak keluarga untuk berjuang keras memenuhi kebutuhan sehari-hari.  

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, masyarakat Indonesia, khususnya kelas bawah, semakin merasakan tekanan dari kenaikan biaya hidup. 

Kenaikan Harga Bahan Pokok

Hasil pertumbuhan ekonomi kuartal-II 2024 yang mencatat angka 5,05% mungkin terlihat positif di permukaan, tetapi di balik angka tersebut, ada cerita lain yang lebih memprihatinkan. 

Kenaikan harga bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari telah menyebabkan banyak keluarga berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Salah satu masalah utama yang dihadapi masyarakat adalah inflasi yang terus meningkat. Harga pangan, transportasi, dan energi terus melonjak, sementara pendapatan tetap stagnan. 

Hal ini menciptakan kesenjangan yang semakin lebar antara pendapatan yang diterima dan kebutuhan yang harus dipenuhi. 

Masyarakat kelas bawah, yang mengandalkan penghasilan harian, sering kali terjebak dalam siklus kemiskinan yang sulit diputus.

Ancaman Pemutusan Hubungan Kerja

Di sektor industri, terutama industri pengolahan yang hanya tumbuh 3,95%, terdapat kekhawatiran akan deindustrialisasi prematur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun