Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Fokus Pada Tujuan Hidup Untuk Meraih Kebahagiaan Sejati

18 Oktober 2024   08:34 Diperbarui: 18 Oktober 2024   13:13 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan sehari-hari, distraksi dan godaan adalah hal yang tak terhindarkan. Setiap hari kita dihadapkan pada berbagai pilihan dan pengaruh yang bisa mengalihkan fokus kita dari apa yang benar. 

Sebagai manusia yang berusaha hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, menjaga fokus pada kebenaran memerlukan disiplin yang kuat, kesadaran diri, dan keteguhan hati. 

Berfokus pada yang benar berarti kita harus mampu menghindari berbagai distraksi yang dapat mengaburkan pandangan kita dari prinsip-prinsip yang Tuhan ajarkan.

Teknologi Distraksi

Distraksi datang dalam berbagai bentuk. Dalam dunia modern, salah satu distraksi terbesar adalah teknologi. 

Baca juga: Pengampunan Sejati

Ponsel, media sosial, dan hiburan digital sering kali mengambil alih waktu dan perhatian kita. Kita sering kali tersedot ke dalam konten yang tidak membawa manfaat bagi pertumbuhan spiritual dan moral. 

Teknologi memang memiliki manfaat yang besar, tetapi jika tidak digunakan dengan bijaksana, teknologi juga dapat menjadi distraksi besar dalam menjalani hidup yang berfokus pada kebenaran.

Tawaran  Dunia

Selain teknologi, kita juga sering tergoda oleh materi dan kenyamanan duniawi. Kita hidup di dalam budaya yang sering kali mengukur keberhasilan dari kepemilikan materi atau kenyamanan fisik. 

Hal ini membuat kita terjebak dalam siklus konsumsi, keinginan yang tak pernah terpuaskan, dan ambisi yang tak berujung. 

Distraksi-distraksi ini menjauhkan kita dari nilai-nilai kebenaran yang diajarkan Tuhan, yaitu kesederhanaan, kerendahan hati, dan kepedulian terhadap sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun