Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kekerasan Dunia Maya: Eksploitasi Seksual Anak Secara Online

16 Oktober 2024   06:49 Diperbarui: 16 Oktober 2024   23:10 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kekerasan pada anak https://www.etvbharat.com/

Orang tua perlu diajarkan cara mengenali tanda-tanda perilaku yang mencurigakan dan bagaimana menjelaskan kepada anak tentang batasan pribadi.

Salah satu langkah penting dalam mencegah eksploitasi seksual adalah memberikan pendidikan seksual yang memadai kepada anak-anak. 

Edukasi ini harus mencakup pemahaman tentang batasan pribadi, cara mengenali situasi yang berbahaya, serta cara melindungi diri secara online. 

Anak-anak perlu diajarkan bahwa mereka berhak untuk mengatakan "tidak" terhadap situasi yang membuat mereka tidak nyaman.

Pengawasan bagi Anak-Anak

Masyarakat juga diharapkan berperan aktif dalam mengawasi lingkungan sekitar. Dengan melaporkan perilaku mencurigakan, kita dapat membantu melindungi anak-anak dari ancaman eksploitasi. 

Kesadaran masyarakat yang tinggi akan isu ini sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak.

Dukungan yang tepat bagi anak-anak yang menjadi korban eksploitasi seksual sangat penting. Ini termasuk layanan rehabilitasi yang mencakup terapi psikologis, konseling, dan bantuan hukum. 

Anak-anak yang menjadi korban perlu merasakan bahwa mereka tidak sendirian dan ada orang-orang yang peduli untuk membantu mereka pulih.

Meskipun teknologi dapat digunakan untuk mengeksploitasi anak, ia juga dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk melindungi mereka. 

Berbagai aplikasi dan perangkat lunak saat ini dirancang untuk memantau aktivitas online anak dan mencegah kontak dengan individu yang mencurigakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun