Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kerelaan Umat Beriman untuk Berkorban Bagi Kemanusiaan di Era Disrupsi

1 Oktober 2024   11:14 Diperbarui: 1 Oktober 2024   11:30 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tindakan perempuan ini bukan hanya sekadar meminyaki, tetapi juga merupakan ungkapan harapan dan pengharapan bagi seluruh umat manusia.

Tindakan ini menjadi simbol pengorbanan sejati yang mencerminkan kasih yang tulus. Tokoh lain yang dikenal dalam sejarah Kristen adalah Bunda Teresa dari Kalkuta, yang mengabdikan hidupnya untuk melayani orang miskin dan sakit. Dalam setiap langkahnya, dia mengajarkan bahwa pengorbanan adalah cara untuk mengekspresikan cinta kepada sesama.

Teladan Pengorbanan di Era Modern

Pengorbanan tidak selalu harus berupa tindakan besar atau dramatis. Dalam kehidupan sehari-hari, pengorbanan dapat berupa waktu yang dihabiskan untuk membantu orang lain, mendengarkan mereka, atau memberikan dukungan emosional. 

Misalnya, Oprah Winfrey menggunakan platformnya untuk memberdayakan dan membantu jutaan orang melalui berbagai program filantropisnya. Dia mengorbankan waktu dan sumber daya untuk menciptakan peluang pendidikan bagi anak-anak yang kurang beruntung, menunjukkan bahwa tindakan kecil dapat memiliki dampak yang signifikan dalam kehidupan orang lain.

Pengorbanan dalam Komunitas dan Dampaknya

Dalam konteks komunitas, pengorbanan menjadi kunci untuk menciptakan hubungan saling mendukung. Ketika individu dalam suatu komunitas bersedia berkorban untuk satu sama lain, rasa solidaritas dan kasih di dalam komunitas tersebut akan semakin kuat. 

John F. Kennedy, sebagai Presiden AS, mendorong warganya untuk memberikan kontribusi bagi negara dan masyarakat. Dalam pidatonya yang terkenal, "Tanyakan apa yang dapat Anda lakukan untuk negara Anda," ia menekankan pentingnya pengorbanan individu demi kesejahteraan bersama. Hal ini menjadikan komunitas lebih kohesif dan harmonis.

Pengorbanan, baik dalam konteks iman maupun kehidupan sehari-hari, memiliki makna yang sangat penting. Melalui pengorbanan, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan Tuhan dan sesama, menciptakan komunitas yang harmonis, serta mendukung pertumbuhan pribadi dan sosial. 

Aksi
Mari kita mulai dengan langkah kecil, berkorban dalam hal-hal sederhana setiap hari. Dengan melakukan itu, kita tidak hanya memperbaiki hidup kita sendiri, tetapi juga memberikan dampak positif bagi dunia di sekitar kita. Pengorbanan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun