Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kerelaan Umat Beriman untuk Berkorban Bagi Kemanusiaan di Era Disrupsi

1 Oktober 2024   11:14 Diperbarui: 1 Oktober 2024   11:30 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pengorbanan dalam konteks positif menggambarkan tindakan memberi diri untuk kebaikan orang lain, tanpa mengharapkan imbalan. Dalam kehidupan sehari-hari, pengorbanan dapat terlihat dalam banyak bentuk, mulai dari membantu sesama yang membutuhkan hingga mengorbankan waktu dan tenaga untuk mendukung komunitas atau keluarga.

Tindakan ini tidak hanya menunjukkan rasa empati dan kasih, tetapi juga membangun hubungan yang lebih kuat dan harmonis antarindividu. Dengan berkorban, seseorang dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan saling mendukung.

Di tingkat yang lebih luas, pengorbanan dapat berkontribusi pada perubahan sosial yang berarti. Misalnya, banyak individu yang berkorban untuk menjadi relawan dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, memberikan pendidikan kepada anak-anak yang kurang beruntung, atau mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Pengorbanan semacam ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi penerima, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk ikut berpartisipasi dalam kebaikan. Dengan demikian, pengorbanan membawa pesan bahwa tindakan kecil dapat menciptakan gelombang perubahan yang lebih besar, memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan menciptakan dunia yang lebih baik

Dasar Pengorbanan dalam Iman

Pengorbanan tidak hanya berupa tindakan fisik, tetapi juga bersifat spiritual. Dalam banyak tradisi keagamaan, termasuk Kekristenan, pengorbanan dianggap sebagai bentuk ibadah. Ketika individu bersedia mengorbankan waktu, tenaga, atau sumber daya untuk Tuhan dan sesama, mereka sedang melaksanakan perintah iman yang mendalam. 

Tokoh seperti Martin Luther King Jr., yang memperjuangkan hak-hak sipil di Amerika Serikat, adalah contoh nyata dari pengorbanan dalam iman. Ia mengorbankan kenyamanan pribadinya, menghadapi ancaman dan penahanan, demi keadilan sosial dan kesetaraan, yang mencerminkan komitmennya terhadap nilai-nilai Kristen.

Pengorbanan dalam Konteks Alkitab

Dalam Alkitab, pengorbanan sering kali dikaitkan dengan tindakan yang mencerminkan cinta dan komitmen. Salah satu contoh penting terdapat dalam Markus 14:3-9, di mana seorang perempuan mengorbankan minyak narwastu yang mahal untuk mengurapi Yesus. 

Tindakan ini tidak hanya mencerminkan penghormatan yang dalam terhadap-Nya, tetapi juga menunjukkan keberanian dan dedikasi yang melampaui norma sosial saat itu. Dengan air mata dan hati yang tulus, ia menyentuh kepala-Nya, memberikan tanda cinta dan penghormatan, seolah-olah mengungkapkan pengakuan akan keilahian dan misi-Nya di dunia. 

Pengorbanannya, yang dilihat sebagai tindakan yang mungkin dianggap sia-sia oleh banyak orang, ternyata menjadi simbol penting dari pengabdian dan kasih yang tulus. Perempuan ini dicatata karena memberi contoh betapa besar nilai pengorbanan dalam iman dan relasi spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun