Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

6 Hal Besar dalam Kisah Nabi Yunus, Kejahatan Vs Rencana Keselamatan

23 September 2024   13:22 Diperbarui: 23 September 2024   18:30 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kisah Yunus/ https://www.biblword.net

Kisah Yunus dalam Alkitab menggambarkan misi besar Allah yang melibatkan pengutusan seorang nabi untuk menyampaikan pesan pertobatan kepada kota Niniwe. 

Melalui berbagai elemen, seperti kejahatan penduduk Niniwe, kapal besar, badai besar, ikan besar, dan misi besar Allah, kita dapat memahami kedalaman rencana Ilahi dan kasih yang universal bagi seluruh umat manusia.

1. Kejahatan Besar Penduduk Niniwe

Niniwe, ibu kota Asyur, dikenal sebagai kota besar yang penuh dengan kejahatan. 

Penduduknya terlibat dalam berbagai tindakan amoral, termasuk kekerasan, penipuan, dan penyembahan berhala. 

Kejahatan yang merajalela ini menciptakan atmosfer ketidakadilan yang mencolok, sehingga Allah memutuskan untuk mengutus Yunus dengan misi untuk memperingatkan mereka tentang penghukuman yang akan datang. 

Keberadaan kejahatan ini menyoroti kebutuhan mendesak akan pertobatan dan pengembalian kepada jalan yang benar.

2. Kota Besar Niniwe

Niniwe bukan hanya sekadar kota besar dari segi ukuran, tetapi juga kompleksitas sosial dan moral. Dengan populasi yang besar, tantangan dalam menyampaikan pesan pertobatan menjadi lebih signifikan. 

Namun, saat Yunus akhirnya melaksanakan misinya, respon positif dari penduduk menunjukkan bahwa di balik kejahatan yang ada, terdapat harapan untuk pembaharuan dan perubahan. 

Kota yang dianggap penuh dosa ini ternyata mampu menerima pesan Allah, menunjukkan bahwa tidak ada tempat yang terlalu jauh dari kasih dan pengampunan Tuhan.

3. Kapal Besar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun