monolog yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpersip) Kota Salatiga, Jawa Tengah.
Else adalah perempuan energik dan periang berusia tiga puluh tahun yang baru-baru ini  (18/09) berpartisipasi dalam kompetisiKeterlibatannya dalam ajang ini menunjukkan semangat dan dedikasinya terhadap seni pertunjukan yang telah ia jalani sejak lama.Â
Dalam waktu kurang dari satu setengah bulan, Else mempersiapkan diri dengan penuh keseriusan, membuktikan betapa pentingnya seni dalam hidupnya. Ini merupakan kali pertama Else mengikuti kompetisi monolog.Â
Keberhasilannya lolos seleksi setelah mengirimkan video monolog menjadi bukti bahwa kerja kerasnya tidak sia-sia.Â
Momen ini sangat berarti baginya, karena dia telah mengabdikan diri pada seni selama bertahun-tahun, dan kesempatan ini menjadi langkah penting dalam kariernya.
Else mulai belajar teater pada tahun 2008 di sanggar Semut Geni Kali Bening. Sejak saat itu, dia terus mengembangkan keterampilan aktingnya di bawah bimbingan Chandra Harjanto.Â
Pengalamannya di sanggar tersebut membantunya mengeksplorasi berbagai aspek seni, mulai dari teknik akting hingga interpretasi karakter yang mendalam.
Dalam kompetisi ini, Else harus memerankan berbagai tokoh, mirip dengan seni bercerita atau storytelling. Latihan yang tekun dilakukannya membantu dia menjadi pembawa monolog yang baik.Â
Setiap karakter yang dia perankan membawa nuansa dan emosi tersendiri, menambah kedalaman penampilannya di depan juri dan penonton.
Berkat kerja keras dan dedikasinya, Else meraih juara kedua dalam kompetisi tersebut. Meskipun tidak menjadi juara pertama, pencapaiannya ini sangat membanggakan, terutama karena rekannya di sanggar yang sama juga meraih prestasi.Â
Else merasa syukur dan bertekad untuk terus belajar dan berlatih agar dapat meningkatkan kemampuannya di masa depan.