Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dampak & Bahaya Menjadi Tempat Curhat Tanpa Bekal Pengetahuan Sebagai Konselor

10 September 2024   18:00 Diperbarui: 11 September 2024   05:26 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Mendengar Curhatan (https://www.verywellmind.com)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai orang-orang yang dijadikan tempat curhat atau pendengar bagi orang lain. 

Orang ini sering diandalkan karena sikap pedulinya, kesabarannya mendengarkan, atau karena orang lain merasa nyaman berbagi dengannya. 

Namun, di balik peran tersebut, terdapat risiko besar yang sering kali tidak disadari—terutama bagi kesehatan mental sang pendengar dan cara mereka menangani masalah orang lain.

Beban Emosional Tanpa Bekal yang Cukup

Seseorang yang terus-menerus mendengar masalah orang lain akan mulai menyerap energi dan emosi dari cerita-cerita tersebut. Masalah keluarga, keuangan, atau konflik pribadi yang dihadapi oleh orang lain bisa menjadi beban emosional yang berat.

Tanpa pelatihan atau bekal konseling yang memadai, pendengar ini akan kesulitan mengelola emosi yang diterimanya. Hal ini bisa menyebabkan stres, kecemasan, hingga kelelahan emosional. 

Fenomena ini dikenal sebagai burnout emosional, ketika seseorang merasa kewalahan akibat menangani terlalu banyak masalah emosional orang lain.

Orang yang tidak memiliki pelatihan konseling mungkin terdorong untuk segera menawarkan solusi atau nasihat, meskipun mereka tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk itu.

Ini berbahaya karena nasihat yang diberikan mungkin tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya dan bahkan bisa memperburuk keadaan.

Bahaya dari Sikap yang Tidak Tepat

Selain risiko burnout, mereka yang menjadi tempat curhat tanpa bekal konseling sering kali mengembangkan sikap yang tidak membantu. Beberapa di antaranya adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun