Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta-Nya Tuhan

10 September 2024   10:00 Diperbarui: 10 September 2024   12:19 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustarsi: kasin Tuhan/ https://www.bhmpics.com

Di bawah rintik hujan, kegundahan hati terkuak,Di jalan sunyi, aku melangkah dalam kabut putih yang pekat.Batu-batu sepi di kakiku berbisik tanpa suara,
Membentang panjang, tak berujung, seakan tiada akhir.

Meski langkah berat menindih asa yang redup,
Aku terus berjalan, mencari terang dalam gulita.
Jauh di ufuk timur, ku nanti mentari yang bangkit,
Memecah bayang-bayang kelam, menyusuri jejak yang samar.

Kabut tak selamanya menutup pandang,
Sinar keemasan kan tiba, menggantikan kelam.
Di balik embun yang membungkus harapan,
Hati ini perlahan temukan teduh di antara rintik hujan.

Dari ujung tangan Tuhan, aku digenggam erat,
Langkahku dibimbing dalam malam yang pekat.
Meski jalanku sering tersesat dan rapuh,
Tangan-Nya tak pernah lepas, menguatkan jiwaku yang luluh.

Dalam kelembutan-Nya, aku takkan goyah,
Kasih-Nya adalah pelita yang menerangi tiap langkah.
Di tengah badai dan cobaan yang silih berganti,
Tuhan memelukku erat, dalam cinta-Nya aku abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun