Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Menulis: Jembatan Antara Pikiran dan Perasaan

27 Agustus 2024   00:35 Diperbarui: 27 Agustus 2024   05:16 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis, ilustrasi: pixabay.com


Bagi sebagian orang, menulis adalah bagian dari hidupnya, hobby, atau juga kewajiban yang harus dilakukan. 

Menulis bukan sekadar menuangkan isi pikiran. Menulis adalah juga bagian dari mencurahkan perasaan hati kita. Ketika ketidakpuasan atau kejengkelan memenuhi jiwa kita, kita bisa menuangkannya dalam tulisan.

Menulis dan Pengetahuan

Aktivitas menulis yang baik dan berkelanjutan akan membuka cakrawala pemikiran kita. Jadi, bukan karena kita tahu baru menulis, tetapi ketika kita menulis, kita menjadi tahu. 

Tokoh-tokoh seperti Virginia Woolf dan Gabriel Garca Mrquez telah menunjukkan bagaimana tulisan dapat mengungkapkan pemikiran dan wawasan yang mendalam.

Menulis dari Pengalaman Sehari-hari

Ketika saya bertemu tukang becak, saya bisa ngobrol dan membangun komunikasi dengannya. Dari pembicaraan itu, saya bisa menuangkan dalam tulisan. 

Demikian juga ketika saya melihat kondisi pasar atau penjual sayuran, kita bisa ngobrol dan saya tuangkan dalam tulisan. Melalui pengalaman sehari-hari seperti ini, tulisan kita dapat mencerminkan realitas yang kita temui.

Menulis untuk Mengungkapkan Isu Sosial

Mendengar dan melihat carut-marutnya negeri ini, kita dapat menuangkannya dalam tulisan. Hal ini menciptakan kesempatan untuk mengungkapkan pandangan kita tentang berbagai isu sosial dan politik yang sedang berlangsung. 

Intinya, menulis dapat kita lakukan bila ada akar masalah yang kita temukan, sebagaimana ketika kita menyusun karya ilmiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun