Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bangkit dari Keterpurukan Akibat Wabah Antraks di Gunungkidul

20 Agustus 2024   13:27 Diperbarui: 20 Agustus 2024   13:56 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Reaksi Cepat BPBD sedang menyemprotkan disinfektan saat terjadinya wabah Antraks/ kompas.id 

Bulan Juli 2023 merupakan titik kelam bagi Padukuhan Jati, Candirejo, yang terletak sekitar 27 kilometer dari Kota Wonosari. Wabah antraks yang menyerang ternak sapi di wilayah tersebut membawa dampak tragis bagi warga yang terdiri dari tiga Rukun Tetangga (RT).

Wabah ini tidak hanya merenggut nyawa beberapa warga, tetapi juga membuat sekitar 85 orang positif terjangkit antraks. 

Berita tentang wabah ini pun cepat menyebar dan menjadi viral di berbagai platform media, mulai dari media cetak, media sosial, hingga televisi. Tragedi ini benar-benar memukul moral dan ekonomi masyarakat setempat.

Tradisi Brandu

Penyebab utama wabah tersebut adalah tradisi brandu, yaitu praktik menyembelih hewan yang telah mati. Tradisi ini sudah lama ada dan diwariskan turun-temurun.

Tujuan baik dari brandu adalah membantu sesama warga yang mengalami kerugian dengan cara membeli daging dari hewan yang mati tersebut. 

Namun, tanpa disadari, pada kejadian tersebut, sapi yang mati ternyata terjangkit antraks. Peristiwa ini membawa bencana besar karena banyak warga yang menyembelih maupun mengonsumsi daging dari hewan yang terpapar penyakit mematikan itu. 

Pelajaran Berharga

Wabah antraks ini menjadi pelajaran berharga bagi warga Padukuhan Jati. Mereka menyadari bahwa meskipun tradisi brandu dimaksudkan untuk mempererat tali solidaritas antarwarga, diperlukan kehati-hatian dan pengetahuan tentang kesehatan ternak.

Tragedi ini membuka mata semua pihak bahwa pentingnya menjaga kesehatan ternak dan mematuhi standar keamanan pangan sangatlah penting, seperti di pedesaan Gunungkidul.

Ternak adalah Tabungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun