Mohon tunggu...
Obed
Obed Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Menghidupi Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lamis, Manis di Bibir

19 Agustus 2024   22:42 Diperbarui: 19 Agustus 2024   23:13 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampak lembut kata katamu  
Seperti kawan yang baik hati  
Bertutur seakan pemimpin yang peduli  
Namun terasa pahit sikapmu

Hanya lamis, pemanis, namun seperti racun  
Kau sapa setiap orang,  
Seperti orang paling penting di hadapanmu  
Namun matamu penuh muslihat

Kekuasaan telah menggelapkanmu  
Jabatan telah membutakan nuranimu  
Engkau pelayan Tuhan bagi umat  
Namun kau juga mencurinya

Pelayanan telah kau geser menjadi panggung pribadi  
Kata katamu lamis, manis di bibir  
Namun hatimu sama pahitnya dengan empedu  
Kau singkirkan orang lain

Kau anggap mereka musuhmu  
Dengan doa yang bertele-tele kau berkata lamis  
Menyesatkan ketulusan yang lewat  
Tak ada yang tersisa dari tulusmu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun