Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Bina Rohani Untuk Meningkatkan Layanan Kesehatan Jiwa Di Rumah Pemulihan Efata

18 Agustus 2024   08:48 Diperbarui: 18 Agustus 2024   11:50 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Layanan kesehatan jiwa bagi penyandang disabilitas psikososial di Indonesia masih menghadapi tantangan besar. Meski telah ada berbagai upaya, stigma negatif terhadap mereka yang mengalami gangguan jiwa tetap menjadi hambatan utama dalam penanganan masalah ini. 

Stigma ini sering kali mengakibatkan diskriminasi dan pengabaian, membuat upaya pemulihan semakin sulit. Namun, di balik tantangan tersebut, ada banyak pihak yang berkomitmen untuk memberikan dukungan, baik secara profesional maupun melalui pelayanan rohani.

Di Indonesia, keberadaan psikiater, psikolog, perawat jiwa, pekerja sosial, serta kelompok individu dengan pengalaman gangguan jiwa sangat membantu dalam upaya penanganan ini. 

Mereka didukung oleh pengasuh dan relawan yang dengan sepenuh hati mendedikasikan diri demi menolong mereka yang mengalami disabilitas psikososial. 

Pelayanan ini tidak hanya mencakup pendekatan medis, tetapi juga aspek spiritual yang dipercaya dapat memberikan ketenangan batin dan harapan bagi para penyandang disabilitas psikososial.

Pembinaan Rohani Terstruktur

Pada bulan ini, kami bersama-sama berkomitmen untuk melayani mereka melalui pembinaan rohani secara rutin setiap minggu di Rumah Pemulihan Efata Getasan, Kabupaten Semarang. 

Di bawah koordinasi David Hadi Wibisono, tim relawan menyusun jadwal untuk memberikan pembinaan rohani secara terstruktur. Pertemuan ini bertujuan untuk membantu mereka mendapatkan pemulihan secara rohani, sehingga kondisi batin mereka lebih stabil dan penuh harapan.

Setiap sesi pembinaan di Rumah Pemulihan Efata diselenggarakan dengan baik dan terorganisir. Tim menggunakan buku panduan sebagai acuan agar pendekatan yang dilakukan relevan dan efektif. 

Koordinasi rutin diadakan setiap bulan untuk memastikan setiap pembinaan berjalan sesuai rencana. 

Dalam setiap pertemuan, David Hadi Wibisono memberikan arahan kepada para pembimbing rohani seperti Ibrahim Tarmin, Bagus Tri Yuli Prasetya, Adi Chandra, dan Obed Antok, yang semuanya berperan aktif dalam pelayanan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun