megalomania semakin sering digunakan untuk menggambarkan perilaku individu yang memiliki pandangan sangat berlebihan tentang diri mereka sendiri dan pencapaian mereka.Â
Di era modern ini, istilahMegalomania merupakan kondisi psikologis di mana seseorang merasa memiliki kebesaran yang luar biasa dan keyakinan yang tidak realistis terhadap kemampuan serta prestasi pribadi mereka.Â
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, di mana "megas" berarti "besar" dan "mania" berarti "kegilaan" atau "obsesi," yang secara harfiah diterjemahkan sebagai "kegilaan tentang kebesaran."Â
Orang yang mengalami megalomania sering merasa superior dibandingkan orang lain dan memiliki obsesi terhadap kekuasaan, status, atau prestasi pribadi yang berlebihan.Â
Dalam konteks medis atau psikologis, megalomania digunakan untuk menggambarkan pandangan yang mengabaikan realitas dan cenderung melihat diri mereka lebih penting atau unggul dibandingkan orang lain.Â
Meskipun tidak termasuk dalam diagnosis resmi DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders), megalomania dapat muncul sebagai gejala dalam gangguan kepribadian narsistik atau gangguan kepribadian antisosial.Â
Berikut 6 Ciri orang dengan Megalomanisa, yaitu:
1. Grandiosity
Salah satu ciri utama megalomania adalah rasa kebesaran yang ekstrem atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai "grandiosity". Individu dengan kondisi ini sering memiliki pandangan yang sangat berlebihan tentang kekuatan, kemampuan, atau prestasi mereka.
Mereka mungkin meyakini bahwa mereka memiliki kekuatan istimewa atau keistimewaan yang tidak dimiliki orang lain, dan ini sering kali membuat mereka merasa bahwa mereka berhak mendapatkan perlakuan istimewa.
Dalam bahasa Latin, istilah yang menggambarkan konsep ini adalah "magnificentia", yang berarti kemegahan atau kebesaran yang berlebihan.