Mohon tunggu...
Obed
Obed Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Menghidupi Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Geliat Pedagang Sayur dan Buah di Pasar Tradisional Blauran

10 Agustus 2024   14:37 Diperbarui: 10 Agustus 2024   14:54 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasar tradisional Blauran di Salatiga dikenal sebagai pusat pasar sayur dan buah yang lengkap dan beragam. 

Pasar ini telah lama menjadi pilihan utama bagi warga setempat yang ingin membeli bahan makanan sehari-hari. 

Keberagaman produk yang ditawarkan, serta suasana pasar yang khas, membuatnya menjadi tempat yang populer dan ramai.

Di pasar ini, kita bisa menemukan berbagai jenis sayur segar yang biasanya mencakup bayam, kangkung, sawi, wortel, dan cabai. Sayur-sayuran ini biasanya dijual oleh pedagang lokal yang terampil dalam menyediakan produk berkualitas.

Mak Isah, yang saya kenal, adalah salah satu penjual buah yang terkenal di Pasar Blauran 2. Lapak Mak Isah dikenal dengan koleksi buah-buahan segar yang melimpah, menyediakan berbagai jenis buah seperti pisang, semangka, apel, jeruk, dan melon.

Dengan berbagai pilihan dan kualitas yang ditawarkan, Mak Isah memainkan peran penting dalam memperkaya pengalaman berbelanja di pasar ini, menjadikannya sebagai tujuan utama bagi pengunjung yang mencari buah-buahan segar dan berkualitas.

Pasar ini melayani berbagai jenis konsumen, mulai dari pembeli eceran yang mencari bahan makanan sehari-hari, hingga pembeli dalam jumlah besar untuk warung makan atau restoran. 

Keragaman produk dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dalam skala besar menjadikan pasar Blauran sebagai tempat yang penting baik untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis.

Daya Tarik Pasar Tradisional

Salah satu kelebihan utama pasar tradisional adalah kemampuannya untuk menyediakan produk yang lebih segar dibandingkan dengan supermarket atau pasar modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun