Mohon tunggu...
Obed
Obed Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Menghidupi Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kubersujud di Kaki-Mu

8 Agustus 2024   10:04 Diperbarui: 8 Agustus 2024   10:13 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara reruntuhan yang hampa,
Aku tersungkur di hadapan-Mu, ya Tuhan.
Puing kehinaan dan nestapa membelit,
Kepedihan mengalir dalam rintih hati.

Melangkah gopoh di liku jalan gelap,
Nafas tersengal menapaki terjalnya jalan
Duka dan tangis merobek hati ini,
"Doaku, mengapa tak kau jawab?" teriakku.

Gelap dan pedih, menusuk jantungku, kataku lirih: "di mana Engkau, Tuhan?"

Dalam kepedihan, dan luka
Teringat kitab-Mu, akan kasih-Mu.
Engkaulah yang menggendongku, menuntunku,
Dalam langkah-langkah penuh kasih-Mu.

Tersungkur di kakimu, mencari cahaya,
Dalam keputusasaan, kuharap sinar-Mu.
Engkau di sini, Tuhan, lirih bidikku
Kasih-Mu abadi, meliputi jiwa.

AKu berdoa, Aku berseru

Baca juga: Seberkas Cahaya

Tuhan tempatku berteduh, dalam damai-Mu,
Ku berserah pada-Mu, kuatkan hatiku.

Tuhan, Kasih-Mu yang tak pernah berubah,
Penerang jalan, dalam kegelapan.

Seberkas sinar jauh kupandang

Dalam teriakku yang mendalam, aku memandang,
Kaulah harapanku, di atas langit.

Seruku, Tuhan Kekuatanku dan pertolongaanku
Di antara reruntuhan, kusujud pada-Mu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun