Mohon tunggu...
Obed
Obed Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Menghidupi Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menggapai Cahaya Harapan

7 Agustus 2024   05:59 Diperbarui: 7 Agustus 2024   07:35 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di dalam gelap malam, suara angin menyapa,
Merintih dalam pelukan senja yang teduh.

Jiwa yang teriris, mencari  cahaya jie ,
Memeluk harapan di tiap tarikan nafas.

Letih jiwa terdampar dalam perjalanan panjang,
Menyusuri lorong waktu yang tak pernah lelah
Menggapai sinar mentari di ujung kegelapan,
Menyongsong cinta, pelangi di ufuk yang jauh.

Dalam hening malam, pena menggoreskan rasa,
Mengalirkan kata-kata dari dalam keheningan.
Keringat menetes, merangkai makna dalam huruf,
Menyemai harapan, merangkai asa dalam doa.

Aku berlari, mengikuti jejak sinar nan terang,
Meniti setiap jalan, menyusuri alur waktu.
Dalam setiap langkah, rindu ingin meraih cinta,
Menggetarkan jiwa, menggetarkan hati yang hening.

Dalam perjalanan ini, ku menjelajahi makna kehidupan,
Mencari jawaban atas segalanya tanya
Pada akhirnya, ku bermimpi untuk menemukan cinta,
Menyulam harapan di setiap halaman kehidupan.

Aku terus berlari, mengejar cahaya yang bersinar,
Menapaki setiap jalan dan mendaki terjalnya
Dalam angan-angan, tersemat sebuah harapan
Untuk menemukan makna sejati dari cinta yang abadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun