Keluarga disfungsional dapat dikenali melalui berbagai ciri khas yang merusak keharmonisan dan kesehatan hubungan antar anggotanya.Â
Keluarga disfungsional ditandai oleh sejumlah ciri khas yang merusak keharmonisan dan kesejahteraan hubungan antar anggotanya.
Kekacauan dalam struktur dan rutinitas keluarga
Kekacauan dalam struktur dan rutinitas keluarga dapat menyebabkan ketidakpastian dan ketidaknyamanan di dalam rumah tangga.
Misalnya, tanpa jadwal yang jelas untuk kegiatan sehari-hari seperti makan malam, waktu tidur, dan aktivitas bersama, anggota keluarga mungkin merasa bingung dan tidak aman.Â
Anak-anak, khususnya, dapat mengalami stres akibat kurangnya rutinitas yang konsisten, sementara orang tua mungkin menghadapi tekanan tambahan karena tidak adanya struktur yang memadai.Â
Ketidakjelasan ini dapat mengganggu keharmonisan keluarga dan mengakibatkan konflik atau ketidakpuasan.
Kontrol yang Berlebihan
Kontrol yang berlebihan sering muncul ketika salah satu anggota keluarga, seperti orang tua, berusaha mengendalikan setiap aspek perilaku anggota keluarga lainnya dengan cara yang tidak sehat.Â
Misalnya, ketika seorang orang tua terus-menerus menentukan pilihan pakaian, memilih teman, dan mengatur aktivitas anak-anak mereka, hal ini dapat menyebabkan tekanan psikologis yang signifikan pada anak-anak.Â
Anak-anak yang mengalami kontrol berlebihan mungkin merasa tidak memiliki kebebasan untuk membuat keputusan sendiri, yang bisa mengakibatkan penurunan rasa percaya diri dan hilangnya rasa otonomi.