Potensi Alam Plakaran Tuntang, Menggugah Rasa Penasaran

Sore itu, keceriaan anak-anak tampak jelas saat mereka berlarian di pematang sawah. Setelah puas bermain air di sungai di pinggir desa.  

Sore itu cuaca cukup cerah, ketika kami sedang menyaksikan birunys langit di atas dusun Plakaran, Karanganyar, Tuntang, yang merupakan wilayah kabupaten Semarang.  

Kami melihat, dusun Plakaran, Karangananyar, memiliki wilayah pertanian yang subur,  dengan aneka tanaman.

Dengan hamparan sawah pertanian yang luas dan dikelilingi oleh perbukitan hijau, tempat ini menyajikan pemandangan yang sangat indah. 

Baca juga: Perpektif Iman Kristen dalam Menanggapi Kasus Gantung Diri di Gunungkidul

Anak-anak menyusuri Pematang sawah di Karanganyar (Dok. Pri)

Perpaduan antara hijaunya pepohonan dan suburnya sawah menciptakan harmoni alam yang memukau di kawasan plakaran.

Tempat ini tak hanya elok dipandang mata, tetapi juga memancarkan rasa damai dan keselarasan dengan alam. Demikian keramahan warganya menjadikan tempat ini penuh kehangatan.

Saya bertemu dengan Mas Ezra, salah seorang warga Plakaran. "Wah, luar biasa! Tempat ini sangat potensial," celetuk saya. "Benar sekali, memang daerah ini masih sangat alami," jawab Mas Ezra.

Saya menanyakan berbagai hal kepada Mas Ezra sambil kami menyaksikan kegiatan outbound mahasiswa di salah satu sungai di pinggir desa.

Baca juga: Gereja Perlu Beradaptasi dengan Kemajuan Zaman

Plakaran Karang Anyar terkenal dengan tanahnya yang subur, yang mendapat aliran air sungai dan bendungan yang ada di sekitar wilayah tersebut. 

Baca juga: Memahami Kuasa Tuhan dengan Kacamata Iman

Keberadaan bendungan Karanglo dan Kadipiro memberikan pasokan air yang stabil bagi lahan pertanian sekitarnya.

Kegiatan Outbound di Sungai Plakaran (Dok. Pri)

Air dari sungai dan bendungan ini tidak hanya digunakan untuk irigasi tetapi juga membantu menjaga kelembaban tanah, yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman pangan seperti padi, jagung, dan sayuran.