Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Balutan Luka, Aku Merindumu

1 Agustus 2024   23:56 Diperbarui: 2 Agustus 2024   05:46 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AI Generated/ Antok

Dalam Balutan Luka, Aku Merindumu

Di antara jarak dan waktu yang membisu,  
Tersimpan rindu dalam luka yang menganga,  
Langkah kaki tak mampu menjangkau,  
Hanya bayang yang bangun menyapa.

Di malam sunyi, bintang pun redup sinarnya,  
Menyaksikan hampa yang semakin lebar,  
Hati yang merindu, tersiksa dalam gelisah,  
Menyelam dalam luka, menanti  pelukan cinta.

Oh kekasihku, berkali-kali namamu ku sebut,  
Namun hanya angin bertiup membalasnya,  
Membawa suara pilu, di tengah belantara malam,  
Menari bersama sepi, menunduk dalam kepiluan.

Oh, rindu ini, bagai laut tak bertepi,  
Gelombangnya menghantam keras,  
Menghanyutkan jiwa dalam pusaran luka,  
Mencari dalam hampa, bertemu dalam mimpi.

Aku di sini, terjebak dalam kesepian,  
Menanti pagi menyapa, tapi entah kemana,  
Dengan balutan luka yang mendalam,  
Rindu ini setia menunggu, walau lebur dalam kepiluan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun