Mohon tunggu...
Obed
Obed Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Menghidupi Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi Retreat Hamba Tuhan GPIAI dalam Membangun Visi dan Misi Gereja

9 Juli 2024   19:11 Diperbarui: 9 Juli 2024   20:47 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hamba Tuhan memiliki tanggung jawab besar dalam membangun visi dan misi gereja, yang tidak hanya mencerminkan kehendak Tuhan tetapi juga mengarahkan jemaat dalam menjalankan tugas pelayanan dan misi di dunia ini. Proses refleksi ini dimulai dari pemahaman yang mendalam terhadap Firman Tuhan. Seperti yang dikatakan dalam Mazmur 119:105, "Firman-Mu adalah pelita bagi langkahku dan terang bagi jalanku," hamba Tuhan mencari petunjuk dan arahan dari Roh Kudus untuk memahami panggilan dan tujuan gereja dalam konteks zaman dan lokasi yang spesifik.

Retreat yang diadakan pada tanggal 1 dan 2 Juli 2024 di Gedung LP3L Kopeng, Kabupaten Semarang memiliki tujuan yang penting karena mengakui bahwa kehadiran dan pengalaman pribadi hamba Tuhan memainkan peran krusial dalam membentuk visi dan misi gereja. Pengalaman rohani, pelayanan praktis, serta kesaksian pribadi akan karya Tuhan menjadi fondasi yang kokoh dalam merumuskan strategi dan fokus pelayanan gereja. Seperti yang dicatat dalam Efesus 2:10, "Sebab kita ini adalah buatan-Nya, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya supaya kita hidup di dalamnya." Dengan memanfaatkan retreat ini sebagai wadah untuk berbagi pengalaman dan merenungkan Firman Tuhan bersama, diharapkan hamba Tuhan dapat lebih kokoh dalam visi dan misi GPIAI, serta lebih siap menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.

Acara Sinode GPIAI dalam retreat "Hamba Tuhan Se Jawa" dengan tema "Kesatuan Hati untuk Mewujudkan Visi Misi GPIAI di Era Perubahan" (Efesus 4:1-4) menekankan pentingnya persatuan dalam pelaksanaan tugas pelayanan gereja. Surat Efesus 4:1-4 mengajak kita untuk hidup sesuai dengan panggilan kita sebagai umat Allah, dengan sifat rendah hati, lemah lembut, sabar, dan penuh kasih, serta berupaya memelihara persatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera. Visi ini mendorong semua hamba Tuhan untuk bersatu dalam memahami dan menerapkan visi dan misi GPIAI yang berakar pada prinsip-prinsip Injil yang dalam dan mempertimbangkan kebutuhan jemaat saat ini.

Retreat ini mengajak hamba Tuhan untuk merenungkan dan menggali firman Tuhan, karena Firman-Nya menjadi sumber terang dan panduan penting bagi langkah-langkah gereja (Mazmur 119:105). Dengan bimbingan Roh Kudus, hamba Tuhan diharapkan dapat menangkap panggilan dan tujuan GPIAI di tengah perubahan zaman yang cepat ini, sehingga visi dan misi gereja dapat selaras dengan kehendak Tuhan dan relevan bagi masyarakat saat ini.

Selain itu, retreat ini menekankan pentingnya kohesi dan kesatuan hati di antara hamba Tuhan se-Jawa dalam menjalankan visi dan misi GPIAI. Ini meliputi komitmen untuk memelihara persatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera (Efesus 4:3), yang menjadi fondasi bagi semua upaya pelayanan dan misi gereja. Dengan membangun kesatuan hati, hamba Tuhan dapat lebih efektif dalam menyebarkan kasih Kristus dan mewujudkan visi GPIAI dalam kehidupan sehari-hari jemaat serta dalam melayani masyarakat luas di Jawa.

Panitia Retreat GPIAI
Panitia Retreat GPIAI

Dalam retreat ini, kehadiran Pdt. Surja Kusuma sebagai Ketua Sinode GPIAI memberikan dimensi penting dalam memperkuat dan mengarahkan visi serta misi gereja dalam menghadapi tantangan zaman. Bersama dengan pembicara-pembicara seperti Pdt. Leo Fransisca Anyap, Pdt. Andy Solaiman, dan Pdt. Yulia Santosa, mereka berbagi pemikiran dan pengalaman yang berharga tentang bagaimana gereja dapat relevan dalam konteks perubahan sosial dan teknologi yang cepat. Diskusi-diskusi ini tidak hanya menyoroti pentingnya memelihara integritas pesan gereja di era digital, tetapi juga menekankan perlunya menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi modern dengan nilai-nilai spiritual dan kehadiran personal dalam pelayanan gereja.

Ibadah pembukaan yang dipimpin oleh Pdt. Darius Sriyono dan ibadah penutup yang dipimpin oleh Pdt. Elizabeth menjadi momen spiritual yang memperdalam refleksi jemaat atas pengajaran dan pengalaman yang dibagikan selama retreat. Dengan demikian, retreat ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam akan panggilan dan tujuan gereja, tetapi juga untuk membangun kesatuan hati di antara hamba Tuhan se-Jawa dalam menerapkan visi GPIAI secara konkret dalam kehidupan sehari-hari serta dalam melayani masyarakat luas.

Kehadiran dan pengalaman pribadi hamba Tuhan juga memainkan peran penting dalam membentuk visi dan misi gereja. Pengalaman rohani, pelayanan praktis, serta kesaksian pribadi akan karya Tuhan menjadi landasan yang kuat dalam merumuskan strategi dan fokus pelayanan gereja. Sebagaimana tertulis dalam Efesus 2:10, "Sebab kita ini adalah buatan-Nya, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya supaya kita hidup di dalamnya."

Namun demikian, ada persoalan yang kadang-kadang dapat menghambat visi dan misi gereja. Misalnya, ketidaksempurnaan manusia atau perbedaan pendapat di antara hamba Tuhan sendiri yang dapat mempengaruhi kesatuan dan fokus gereja dalam memenuhi panggilan Tuhan. Hamba Tuhan perlu berpegang pada prinsip yang diajarkan dalam 1 Korintus 1:10, "Saudara-saudaraku, aku menyerahkan kepada kamu nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu semua sama pikiran dalam hal-hal yang kamu ucapkan, dan jangan ada pertentangan di antara kamu, tetapi hendaklah kamu bersatu dalam pikiran dan pendapat yang sama."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun