Mohon tunggu...
Obar Sobarudin
Obar Sobarudin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Alumni Pasca Sarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Penulis buku, Artikel, Puisi, Pantun, Cerpen, Motivator, Praktisi Hipnosis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yaa Ghaffaar

3 Juni 2024   09:50 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:13 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai Yang Maha Pengampun
Malu diri ini bergelimang nista
Tiap waktu hobi menimbun dosa
Sejak buka mata saat terjaga
Hingga tutup mata saat malam

Ibadahku masih minimalis
Itupun bergumul antara ikhlas dan ria
Wakaf tak pernah
Zakat terbatas hanya fitrah
Infak masih terfokus receh
Shodaqoh tak seberapa
Zakat perniagaan
Zakat pertanian
Zakat binatang ternak
Zakat mas dan perak
Zakat pertambangan
Zakat profesi
Di neraca semua masih nihil

Refleksi diri
Adam tersilap satu kali saja
ia panjatkan ampun hingga 200 tahun
Ampunan Allohpun tiba
Dipertemukan kembali dengan Siti Hawa
Jabbal Rahmah jadi saksi histori

Tapi semua itu ku tepis
Karena yakin janji manis-Mu
"Bila datang hamba-Ku membawa dosa setinggi langit, kemudian mohon ampun pasti Aku ampuni, bila datang hamba-Ku membawa dosa seluas bumi dengan tidak  mempersekutukan Aku, Aku pasti datang dengan pengampunan seluas itu."
Demikian sari dari HR. Tirmidzi

Oleh karena itu
Aku rendahkan tubuh dan hati ini
Untuk raih ampunan-Mu
Hingga aku dan Kaupun ridho

Kng, 030624

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun