Google Ads dan 5 Tips Mengatasi Iklan yang Ditolak
Google Ads terus berinovasi dan membuat perubahan signifikan dari tahun ke tahun. Beberapa perubahan besar mempengaruhi cara pengiklan berinteraksi dengan audiens mereka dan menyesuaikan strategi periklanan mereka. Salah satu perubahan penting adalah penghentian fitur Similar Audiences pada Agustus 2023, yang mendorong pengiklan untuk beralih ke penggunaan data pihak pertama untuk membentuk audiens mereka.
Selain itu, Google terus menekankan pentingnya transparansi melalui fitur Advertiser Pages yang memungkinkan pengguna melihat iklan lain dari pengiklan yang sama.
Namun, seiring dengan perubahan ini, masalah iklan yang ditolak tetap menjadi tantangan bagi banyak pengiklan. Berikut ini adalah 5 tips untuk mengatasi penolakan iklan Google Ads beserta solusi yang bisa diterapkan.
1. Periksa Pelanggaran Konten Hak Cipta
Google sangat ketat dalam menegakkan kebijakan hak cipta. Iklan yang melanggar hak cipta atau menggunakan merek dagang tanpa izin sering kali ditolak. Untuk mengatasi masalah ini, pastikan Anda memiliki izin tertulis untuk menggunakan konten berhak cipta atau merek dagang tersebut, dan kirimkan bukti kepada Google jika diperlukan. Jika iklan Anda masih ditolak, Anda bisa mengajukan banding dan memberikan dokumentasi yang relevan.
Solusi:
Jika Anda adalah reseller yang sah atau mempromosikan konten pihak ketiga secara sah, Anda bisa meminta peninjauan ulang dari Google. Panduan lengkap bisa dilihat di Google Ads Policy.
2. Koreksi Masalah Penulisan dan Tata Bahasa
Google menolak iklan yang mengandung kesalahan ejaan, tata bahasa, atau penggunaan tanda baca yang tidak sesuai. Misalnya, penggunaan huruf kapital yang tidak standar atau tanda seru berlebihan bisa menjadi alasan penolakan.
Solusi:
Selalu periksa ulang ejaan dan tata bahasa iklan sebelum mengirimkannya. Jika Anda menggunakan penulisan kreatif seperti "Kool Kutz," minta pengecualian dari Google dengan menyatakan bahwa ini adalah bagian dari merek Anda. Anda bisa mengajukan permohonan peninjauan melalui fitur banding Google.
3. Hindari Pelanggaran Kebijakan URL Tujuan
Google sering menolak iklan jika URL tujuan tidak sesuai atau tidak berfungsi dengan baik. Penolakan ini bisa disebabkan oleh ketidaksesuaian antara URL tampilan dan URL tujuan, atau jika halaman tujuan tidak bisa diakses oleh pengguna.
Solusi:
Pastikan URL tujuan iklan Anda benar dan sesuai dengan URL yang ditampilkan di iklan. Jika ada perubahan atau redirect yang tidak disengaja, segera perbaiki dan periksa kembali apakah semua tautan berfungsi dengan benar. Anda bisa merujuk ke Panduan Google tentang masalah URL untuk lebih lanjut.
4. Atasi Masalah Konten yang Menyesatkan
Google sangat ketat dalam hal konten yang dianggap menyesatkan, termasuk iklan yang menjanjikan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan, seperti harga yang tidak lagi berlaku atau promosi yang sudah berakhir. Konten yang menyesatkan akan langsung ditolak oleh Google.