Tangis di Rimba Iblis:
Kenapa?...
Kenapa aku harus disini?
Diladang pembantaian yg penuh horror ini?
Yang kumau hanya bersama keluargaku..
menanami perkebunan sederhana kami..
dan merasakan gembiranya panen..
bersama para tetangga...
Mengapa peperangan bodoh ini tak ada hentinya?
Aku lelah menangis untuk rekanku yang mati sia-sia!
Aku bosan menghadiri pemakaman sahabat-sahabat seperjuanganku!
Yang kuinginkan adalah memanggul hasil kebunku,
dan menggendong anakku satu-satunya.
Tetapi.....
Mengapa harus senapan biadab ini yg kusandang!
Terkadang, aku ingin lari saja dari sini
Aku hampir dibuat gila oleh hutan lebat ini!
Telingaku sakit mendengar erangan kawan-kawanku
dan raungan senapan musuh memburuku setiap waktu
Aku hanya bisa berlari dan berlari.
Namun, Jendralku berkata
Kuatkanlah hati kalian!!!
pengorbananmu takkan sia-sia!!
Jika ingin bertahan hidup di rimba iblis ini,
Bertempurlah!!
Atas nama bangsamu!!
Atas nama saudara sebangsamu!!
Dan atas nama keluargamu!!
Perkataan beliau terngiang di benakku
Dan tertancap dalam- dalam di batinku
Aku boleh saja lemah
Biar saja aku ini tentara rendah!
Tapi, Aku bukanlah pengecut!!
Yang lari dari bayangannya sendiri!!
Atas nama Keluargaku!
Atas setiap darah kawan seperjuanganku!
Atas bangsaku!